BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pelaku
Bisnis harus Siap Terperosok Saat Berdagang dengan Rusia
Sebuah
perusahaan Seafood Terjebak bersama 7 Juta pon Ikan Beku
Jalan
Rusia ke kapitalisme penuh dengan lubang yang bisa membuat pelaku-pelaku bisnis
Barat yang tidak teliti terperosok.
Eksportir
seafood, Michael Graham mengalami hal ini bulan lalu ketika mesin fax dalam
kantornya di Mobile, Alabama, mengirimkan sebuah pesan yang mengganggu. Isi fax
tersebut adalah bahwa bank komersial di sebuah Republik di Rusia, dengan alasan
“kesalahan teknis”, telah membatalkan irrevocable letter of credit senilai
$20,8juta yang diterbitkan 5 bulan lalu kepada perusahaan milik Mr. Graham,
Ocean Traders of North America.
Tindakan
mengejutkan tadi membuat pesanan ekspor sebanyak 16.000ton ikan yang seyogyanya
akan di kirimkan kepada seorang pembeli di Rusia berada dalam bahaya. Sejak
saat itu, Mr.Graham telah menumpuk ikan-ikan beku di Gulf Coast, dan membayar
nelayan, distribusi , dan perusahaan-perusahaan penyimpanan ikan, dalam rangka
memenuhi batas waktu pengiriman pada bulan Juni.
Mr.
Graham tadinya mengasumsikan bahwa letter of credit, perangkat yang biasanya
digunakan oleh para importir dan eksportir untuk membiayai transaksi-transaksi
ekspor-impor, merupakan asuransi bahwa dia akan dibayar untuk ikan-ikan yang
akan dikirimkannya. Letter of credit, dikenal dalam dunia perdagangan sebagai
suatu bentuk valuta perdagangan internasional, dirancang untuk menjamin bahwa
seorang eksportir akan dibayar untuk barang-barang yang diekspornya, dengan
meminta sebuah bank, bukan pembeli secara langsung, yang melakukan pembayaran.
Dalam teori, irrevocable letter of credit tidak dapat dibatalkan tanpa
persetujuan dari semua pihak yang terlibat.
“kami
betul-betul minta maaf untuk pembatalan ini,” kata bank Rusia, yang bernama
Rosvneshtorgbank, dalam fax dikirimkan ke Chase Manhattan Bank, New York,
advisor Mr. Graham.
Wirausahawan
seafood Gulf Coast tersebut langsung lemah lunglai. “Saya duduk disini bersama
7juta pound ikan,” kata Mr. Graham. “dan mereka Cuma berkata ‘Oops, maaf kami
melakukan kesalahan teknis, dan kami tidak akan memenuhi kewajiban kami’. Saya
bisa langsung bangkrut.”
Wirausahawan-wirausahawan
Amerika lain yang ingin melakukan bisnis di republic-republik bekas Uni soviet menghadapi
hambatan birokratif. Masalah yang dihadapi Mr. Graham hanyalah satu titik pada
radar revolusi kapitalis yang tengah menyapu seluruh Rusia, dan
republik-republik bekas Uni soviet. Tetapi revolusi ini tidak mengikuti aturan
baku, danm Mr. Graham, 27tahun , harus belajar bahwa wirausahawan-wirausahawan
yang melakukan bisnis dalam masyarakat yang tengah mengalami revolusi ekonomi
dapat terbakar.
Kendala-kendala
seperti yang dihadapi Mr. Graham muncul pada saat pemimpin-pemimpin Rusia
tengah berusaha payah menciptakan kredibilitas ekonomi melalui langkah-langkah
seperti keikutsertaan dalam International Monetary Fund, mengupayakan valuta
nasional konvertibel dalam pasar-pasar valuta asing dan menswastanisasikan
perusahaan-perusahaan milik Negara. Tetapi ada kesenjangan besar antara
kebijakan-kebijakan reformasi yang diadopsi
oleh Presiden Boris Yeltsin dengan keputusan-keputusan praktis yang
dibuat para birokrat setiap hari, kata para pengamat.
William
McHenry, pakar spesialis Rusia pada sekolah bisnis Georgetown University,
mengaitkan kemunculan banyak masalah pada kurangfamiliarnya generasi baru
kapitalis Rusia dengan realita realita kapitalisme.
“Mereka
masih muda, dan lebih berorientasi demokratis, tetapi tidak memiliki banyak
pengalaman bisnis,”katanya.
Ironisnya
birokrat-birokrat pasar bebas Rusia sibuk membenahi prosedur-prosedur ekonomi
yang rutin berjalan seperti jarum jam dibawah birokrat-birokrat komunis. Mitch
McCauley, seorang pegawai yang mengurusi kredit-kredit ke Rusia pada Bank Exim
AS di Washington, berkata bahwa rejim lama memiliki reputasi “sangat bagus”
karena selalu melunasi hutang-hutang luar negerinya. “Itu satu hal yang selalu
mereka usahakan. Mereka tidak pernah wanprestasi,” kata Mitch McCauley.
Situasi
Mr. Graham mendapat simpati di Washington. Saya tidak percaya Rosvneshtorgbank
memiliki basis untuk membatalkan letter of credit tersebut,” kata Mr. McCauley.
Dia berkata bahwa Bank Exim sebuah badan pemerintah federal telah meminta
secara spesifik kepada bank Rusia tadi untuk melunasi pengiriman ekspor Mr.
Graham.
“Mike
tahu apa yang dilakukannya. Dia melakukan apa yang harus dilakukan,” kata Mr.
McCauley.
Mr.
Graham mendirikan Ocean Traders setahun yang lalu. Sebelum memulai bisnisnya
sendiri, dia mengepalai sebuah anak perusahaan internasional dari perusahaan
seafood keluarganya, Deep sea Foods Inc. yang bermarkas di Mobile.
Pesanan
ikan dari Rusia berjumlah total 16.000 ton, yang terdiri dari Atlantic
mackerel, Gulf mullet, chub mackerel dan Pollock, dan harus dikirimkan pada
tanggal 17 Juni. Pembelinya adalah Protec, perusahaan milik Negara yang memasok
peralatan dan makanan kepada angkatan bersenjata Rusia.
Selama
5bulan terakhir, Mr. Graham telah mengumpulkan sekitar 1/5 dari pesanan ikan
secara total. Pembayaran-pembayaran kepada dealer-dealer ikan dan operator
pendinginan sejauh ini telah berjumlah sekitar $700.000. Selain itu masih ada
fee yang harus dibayarkan kepada bank-bank dan para pengacara.
Dalam
surat penjelasan yang dikirimkan kepada Bank Exim AS, chairman
Rosvneshtorgbank, Valery Telegin mengatakan bahwa kesepakatan dengan Mr. Graham
adalah suatu kekhilafan. Dia berkata bahwa banknya tidak memiliki wewenang
untuk melakukan transaksi-transaksi komersial seperti seperti kontrak antara
Protec dengan Ocean Traders. Selain itu, katanya, Protec tidak memiliki devisa
untuk memenuhi kewaiban-kewajibannya berdasarkan letter of credit.
Bank
komersial Rusia tersebut dilaporkan juga menekan Chase Manhattan. Mr. Graham
berkata bahwa Robert Keller, seorang pegawai Chase Manhattan divisi Amerika
Utara, minggu ini membacakan dia sebuah surat dari Rosvneshtorgbank, dimana
bank Rusia tersebut mengancam akan memutuskan setiap hubungan korespondensi
perbankan dengan Chase di masa depan kecuali jika Chase membujuk Mr. Graham
untuk membatalkan klaim letter of credit-nya.
Mr.
Keller ”memohon kepada saya untuk mengembalikan letter of credit,” kata Mr.
Graham.
Seorang
jurubicara Chase membenarkan bahwa Rosvneshtorgbank telah memberitahu Chase
tentang pembatalan letter of credit Mr. Graham. Tetapi dia “tidak tahu” apakah
Rosvneshtorgbank telah mengancam Chase
untuk memutuskan hubungan korespondensi di masadepan. Rosvneshtorgbank tidak
bisa diminta keterangan mengenai hal ini.
Sementara
itu, Bank Exim menegaskan bahwa Bank dengan senang hati mau memasukkan
kesepakatan jual-beli ikan Mr. Graham ke dalam program asuransi ekspor-impor
baru yang dibuka bulan lalu dengan Rusia. Program tersebut akan menjamin
pembayaran kepada Mr.Graham. Cuma ada satu persoalan. Kesepakatan yang
mendasari program asuransi ekspor tersebut menyatakan bahwa semua ekspor ke
Rusia yang dilindungi oleh asuransi Bank Exim harus disetujui oleh Rosvneshtorgbank.
Dengan
sisa masa berlaku letter of credit
tinggal 1 bulan, Mr.Graham menegaskan bahwa dia tetap mau menjual ikan-ikan
yang telah dikumpulkannya kepada pembeli Rusia tersebut agar dia bisa
menghentikan kerugiannya.
Dia
juga tengah mencari pembeli-pembeli lain di luar negeri. Sayangnya, ikan-ikan
yang telah dikumpulkannya merupakan jenis ikan yang dianggap inferior dan kurang laku di Amerika
Utara. Ocean Traders telah
menghubungi pembeli-pembeli potensial di Mesir, Senegal, dan Aljazair, tetapi
belum ada yang tertarik.
Mr.Grhan
berkata bahwa ia bersimpati terhadap sasaran-sasaran demokrasi di Rusia, tetapi
bukan berarti dia harus mengalah. Bahkan, dia tengah mempertimbangkan untuk
mengajukan tuntutan hukum. Tetapi, meminta keadilan dari negara yang sedang
morat-morit bukanlah perkara gampang. “Saya tidak tahu berapa banyak asset yang
mereka miliki di AS barangkali tindakan saya sama saja dengan bertaruh pada
kuda mati “, katanya sambil menarik nafas. “Ini pertarungan saya dengan
orang-orang Rusia.”
B. Rumusan Masalah
1. Jelaskan
bagaimana irrevocable letter of credit semestinya
bisa memfasilitasi transaksi antara importir Rusia dengan Ocean Traders of
North America (eksortir AS).
2. Jelaskan
bagaimana pembatalan letter of credit
dapat menciptakan krisis perdagangan antara perusahaan-perusahaan Rusia.
3. Menurut
Anda mengapa situasi seperti diatas (pembatalan letter of credit) jarang terjadi dalam negara-negara industry ?
4. Dapatkan
Anda menjelaskan strategi alternative lain yang bisa digunakan eksportir AS
untuk melindungi diri pada saat berurusan dengan imporir Rusia ?
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Pengertian Pembiayaan Perdagangan
Luar Negeri
Pengertian Pembiayaan atau
financing, yaitu pendanaan yang diberikan oleh suatu pihak kepada pihak lain
untuk mendukung investasi yang telah direncanakan, baik dilakukan sendiri
maupun lembaga. Dengan kata lain, pembiayaan adalah pendanaan yang dikeluarkan
untuk mendukung investasi yang telah direncanakan .Pada transaksi perdagangan
internasional mana pun, umumnya tersedia kredit yang di berikan baik oleh:
·
Pemasok
( Eksportir )
·
Pembeli
( Importir )
·
Satu
atau beberapa institusi keuangan
·
Kombinasi
dari pemberi kredit diatas.
Pemasok
mungkin memiliki arus kas cukup besar untuk membiayai seluruh siklus
perdagangan, yang dimulai dengan produksi barang hingga pembayaran diterima
dari pembeli. Bentuk kredit ini disebut Kredit
Pemasok. Namun ada beberapa kasus, eksportir mungkin membutuhkan
pendanaan dari bank untuk menambah arus kasnya. Sebaliknya, pemasok mungkin
tidak ingin memberikan pembiayaan, sehingga pembeli harus membiayai transaksi
sendiri, baik secara internal maupun eksternal, melalui banknya. Karena bank
memiliki peran menyeluruh dalam pembiayaan perdagangan pada dua sisi transaksi
ini.
B. Metode
Pembiayaan Perdagangan Luar Negeri
1.
Metode
Pembayaran Terlebih Dahulu (Cash In Advance)
Metode pembayaran terlebih dahulu
adalah suatu sistem pembayaran, dimana pihak eksportir (penjual) akan
mengirimkan barang dagangannya setelah eksportir (penjual) menerima pembayaran
harga barang tersebut. Sistem
pembayaran seperti ini sangat menguntungkan dan sangat aman bagi pihak eksportir (penjual) tetapi sangat tidak aman bagi
pihak importer (pembeli). Sebab, setelah uang diterima oleh pihak
eksportir, berbagai kemungkinan atas barang objek jual beli dapat terjadi. Bisa
jadi barang tersebut tidak sesuai dengan pesanan, hilang ditengah jalan, atau karena sesuatu hal dan lain hal
bahkan barang tersebut tidak dikirim samasekali oleh pihak eksportir. Karena
itu, metode pembayaran secara advance ini sangat jarang diikuti dalam
praktek, kecuali dalam hal-hal seperti :
a.
Jika bonafiditas dan kejujuran pihak eksportir
sudah dikenal dikalangan pedagang secara luas.
b.
Jika
ada hubungan khusus antara eksportir dengan importer, misalnya ada hubungan saudara, hubungan teman atau hubungan
antara perusahaan yang terafiliasi dalam satu group usaha.
c.
Jika
transaksi tersebut terhadap order barang-barang yang
harganya relative rendah. Misalnya
pemesanan dengan surat atas pembelian buku, atau benda-benda lainnya.
2.
Letter of Credit ( L/C )
L/C merupakan instumen yang diterbitkan
oleh bank atas nama importir (pembeli) yang berisi janji untuk membayar
eksportir ( penerima manfaat ) setelah dokumen pengiriman bersamaan dengan
perjanjian yang ditentukan diserahkan. Dampaknya adalah bank memberikan kredit
kepada pembeli. Metode ini merupakan jalan tengah untuk penjual dan pembeli
karena metode ini memberikan keuntungan tertentu pada kedua pihak. Eksportir
mendapatkan kepastian menerima pembayaran dari bank penerbit selama eksportir
dapat memberikan dokumen sesuai dengan L/C. Fitur penting pada L/C adalah bahwa
bank penerbit wajib membayar L/C tanpa mempertimbangkan kemampuas atau
keinginan pembeli untuk membayar barang tersebut. Sebaliknya importir tidak
perlu membayar barang hingga pengiriman dilakukan dan dokumen disajikan dengan
lengkap. Namun, importir tetap mengendalkan eksportir untuk mengirim barang
sesuai yang dijelaskan dalam dokumen, karena L/C tidak menjamin bahwa barang
yang dibeli sesuai yang ada faktur dan barang yang dikirim.
ü Keunggulan
Letter of Credit
L/C
memiliki beberapa keunggulan dari metode pembiayaan perdagangan internasional
di bandingkan dengan yang lainnya, yaitu :
a. Mempermudah lalu lintas pembayaran
b. Mengamankan dana yang disediakan
importir untuk melunasi kewajiban.
c. Menjamin kelengkapan dokumen
pengapalan.
ü Keuntungan
yang diperoleh eksportir dari L/C :
a. Kepastian pembayaran dan menghindari
risiko.
Sekalipun
eksportir tidak mengenal importir, tetapi dengan adanya L/C sudah merupakan
jaminan bagi eksportir bahwa tagihannya pasti dilunasi bank sesuai ketentuan.
Reputasi atau nama baik bank yang membuka L/C merupakan jaminan pokok, dan
jaminan pembayaran itu akan menjadi ganda bila bank devisa yang bertindak
sebagai Advising Bank juga memberikan konfirmasinya. Jadi risiko untuk tidak
terbayar menjadi sangat minim. Di sini terlihat besarnya peranan bank dalam
memperlancar perdagangan internasional.
b. Penguangan dokumen dapat langsung
dilakukan
Bila
barang sudah dikapalkan, maka dengan adanya L/C shipping documents dapat
langsung diuangkan atau dinegosiasikan dengan Advising Bank dan
tidak perlu lagi menunggu pembayaran atau kiriman uang dari importir. Advising
Bank atau Negotiating Bank tidak ragu untuk melunasi dokumen
pengapalan itu karena pembayarannya sudah dijamin oleh Opening Bank.
Sebaliknya, bila tidak ada L/C maka eksportir tidak mungkin
menegosiasikan shipping documents sehingga harus menunggu transfer atau
kiriman uang lebih dahulu dari importir, atau dokumen harus dikirimkan
dulu untuk "Collection".
c. Biaya yang dipungut bank untuk
negosiasi dokumen relatif kecil bilaada L/C
d. Terhindar dari risiko pembatasan
transfer valuta
Di
berbagai negara terdapat pembatasan transfer valuta asing dan diperlukan izin
impor sebelum dilakukan pembukaan L/C. Bank devisa di negara importir sudah
mengetahui ketentuan ini dan mereka baru bersedia membuka L/C bila semua
ketentuan Pemerintah sudah dipenuhi oleh importir. Oleh karena itu, pada setiap
pembukaan L/C Opening Bank sudah menyediakan valuta asing untuk setiap
tagihan yang didasarkan pada L/C tersebut. Dengan demikian eksportir terhindar
dari risiko non-payment yang mungkin terjadi bila transaksi dilakukan tanpa
L/C.
e. Kemungkinan memperoleh uang muka
atau kredit tanpa bunga
Bila
importir bersedia membuka L/C dengan syarat "Red Clause", maka
eksportir dapat memperoleh uang muka dari L/C yang tersedia. Ini berarti
eksportir mendapat kredit tanpa bunga atau semacam uang panjar yang biasanya
diperlukan untuk memulai produksi barang yang akan diekspor itu.
ü Keuntungan
L/C bagi importir:
a. Pembukaan L/C dapat diartikan bahwa Opening
Bank meminjamkan nama baik dan reputasinya kepada importir sehingga dapat
dipercayai oleh eksportir. Eksportir yakin bahwa barang yang akan dikirimkan
pasti akan dibayar.
b. L/C merupakan jaminan bagi importir,
bahwa dokumen atas barang yang dipesan akan diterimanya dalam keadaan lengkap
dan utuh, karena akan diteliti oleh bank yang sudah mempunyai keahlian dalam
hal itu.
c. Importir dapat mencantumkan
syarat-syarat untuk pengamanan yang pasti akan dipatuhi oleh eksportir agar dapat
menarik uang dari L/C yang tersedia.
3.
Dokumen Pertukaran
Draft merupakan permintaan tanpa syarat
yang dikeluarkan suatu pihak (biasanya eksportir ) yang meminta pembeli untuk
membayar jumlah nominal yang tertera setelah draf diserahkan. Draf merupakan
permintaan formal dari eksportir untuk mendapatkan pembayaran dari pembeli.
Daraf tidak melindungi eksportir sejauh L/C karena bank tidak diwajibkan untuk
melakukan pembayaran atas nama pembeli.
Dalam terminologi perbankan, transaksi ini
dikenal dengan documentary collection ( pengumpulan dokumen ). Dalam
transaksi semacam ini, bank-bank dari kedua belah pihak bertindak sebagai
perantara dalam pemprosesan dokumen-dokumen pengiriman dan penagihan
pembayaran. Ada 2 proses berdasarkan cara pengiriman yaitu:
a. Sight Draft
Yaitu eksportir akan dibayar setelah pengiriman dilakukan dan
draf diberikan pada pembeli untuk memperoleh pembayaran. Kondisi ini disebut
dokumen setelah pembayaran. Metode ini memberikan perlindungan pada eksportir,
karena bank hanya memberikan dokumen pengiriman sesuai instruksi eksportir.
b. Time Draft
Yaitu eksportir memberikan instruksi kepada bank pembeli
untuk memberikan dokumen pengiriman sebelum draf ditandatangani. Metode ini
disebut dokumen sebelum pembayaran/akseptasi. Metode ini memberikan keuntungan
karena kedua belah pihak bertindak sebagai agen penagih, selain itu ada resiko
dimana draf merupakan kewajiban keuangan yang mengikat pada kasus dimana
eksportir ingin menuntut piutang tak tertagih melalui pengadilan. Resiko tambahannya
yaitu jika pembeli tidak dapat membayar draft saat jatuh tempo, bank tidak
wajib menalangi pembayaran, eksportirlah yang menanggung seluruh resiko dan
karenanya harus mengevaluasi pembeli.
4.
Konsinyasi (Consigment)
Perjanjian konsinyasi yaitu dimana
eksportir barang pada importir tetapi mempertahankan kepemilikan barang.
Importir memiliki akses terhadap barang tetapi tidak perlu membayar hingga
barang terjual kepihak ketiga. Eksportir memercayai importir untuk mengirim
pembayaran barang yang telah terjual. Jika importir tidak dapat membayar,
eksportir memiliki keterbatasan penagihan, karena tidak ada draft sementara
barang telah terjual. Karena resiko tinggi ini, konsinyasi jarang digunakan
kecuali antara perusahaan afiliasi atau anak perusahaan dengan induk
perusahaan. Beberapa pemasok peralatan mengizinkan importir untuk
mempertahankan beberapa perlengkapan di tempat penjualan sebagai model. Setelah
model terjual atau setelah periode tertentu, pembayaran untuk pemasok
dikirimkan.
5.
Penundaan Pembayaran ( Open Account )
Kebalikan dari pembayaran di muka adalah
transaksi utang di mana eksportir mengirim barang dan mengharapkan pembeli
mengirimkan pembayaran sesuai perjanjian yang telah disepakati. Eksportir
sepenuhnya mengandalkan kelayakan keuangan, integritas, dan reputasi pembeli.
Seperti yang diperkirakan, metode ini digunakan jika pembeli dan penjual saling
percaya dan telah sering berhubungan. Meskipun berisiko, seperti adanya
kemungkinan pembayaran yang tidak sesuai dengan perjanjian, kurang atau
terlambat pembayaran atau bahkan karena ada sesuatu dan lain hal, harga tidak
dibayar sama sekali. Transaksi open account digunakan secara luas, biasanya
dilakukan antara induk perusahaan dengan anak perusahaan atau dengan perusahaan
yang terafiliasi, umumnya antar negara industri di Amerika dan Eropa. Salah
satu sistem pembayaran secara open account ini adalah jika barang dikirim
secara rutin sedangkan pembayaran dilakukan secara periodix, miasalnya dibayar
tiap tiga bulan sekali.
Tabel perbandingan Berbagai Metode
Pembayaran
Metode
|
Waktu pembayaran
|
Saat Barang tersedia
|
Resiko Eksportir
|
Resiko Importir
|
Pembayaran di muka
|
Sebelum
pengiriman
|
Setelah pembayaran
|
Tidak ada
|
Sepenuhnya mengandalkan eksportir untuk mengirim barang
yang dipesan.
|
L/C
|
Saat pengiriman
|
Setelah pembayaran
|
Risiko kevcil atau tanpa risiko, tergantung dari syarat
kredit
|
Pengiriman pasti dilakukan, namun mengandalkan eksportir
untuk mengirim barang sesuai dokumen.
|
Sight draft, dokumen setelah pembayaran
|
Saat draf diberikan pada pembeli
|
Setelah pembayaran
|
Barang telah dikirim sekalipun draf tidak dibayar
|
Sama seperti diatas dgn pengecualian importir dapat
memeriksa barang sebelum dibayar.
|
Time draft, dokumen setelah barang diterima
|
Pada saat draf jatuh tempo
|
Sebelum pembayaran
|
Mengandalkan pembeli untuk membayar draf
|
Seperti diatas
|
Konsinyasi
|
Pada saat pembeli menjual barang
|
Sebelum pembayaran
|
Memungkinkan importir untuk menjual barang sebelum membayar
eksportir
|
Tidak ada, memperbaiki arus kas pembeli.
|
Penundaan pembayaran
|
Sesuai persetujuan
|
Sebelum pembayaran
|
Sepenuhnya mengandalkan pembeli untuk membayar jumlah yang
disepakati
|
Tidak ada
|
C. Counter-trade” (Imbal-beli)
Counter-trade adalah pola perdagangan luar negeri
yang dilakukan dengan mengekspor sejumlah barang tertentu dan sebagai
imbalannya memperoleh sejumlah barang tertentu pula.
ü Kelemahan:
·
Kurang
efisien dibandingkan pembayaran kontan atau kredit.
·
Perusahaan
yang melakukan counter-trade kesulitan mendapatkan uang tunai di pasar
internasional.
ü Bentuk-bentuk counter-trade:
·
Barter:
Pertukaran secara langsung, barang dengan barang.
·
Counter-purchase
atau barter paralel: Penjualan dan
pembelian dari barang yang tidak berhubungan.
·
Buyback: Membayar kembali barang yang
dibeli dengan menjual produk yang berhubungan.
ü Alasan counter-trade:
·
Counter-trade memungkinkan anggota suatu kartel
seperti OPEC untuk menurunkan harga dari yang disepakati.
·
Counter-trade mengurangi risiko yang dihadapi
suatu negara yang melakukan kontrak baru fasilitas manufaktur.
ü Hal-hal yang perlu diperhatikan
dalam counter-trade:
·
Nilai
jual kembali produk pertanian di futures market. Sepanjang perusahaan
telah memperhitungkan nilai jual kembali, maka tidak masalah jika harus
dipertukarkan antara dua barang yang tidak sederajat dalam teknologi.
·
Tingkat
keuntungan yang dipersyaratkan dalam counter-trade harus benar-benar fair.
·
Dengan
counter-trade, biaya broker dapat dihemat.
·
Counter-trade menjadi alternatif di saat cadangan
devisa tidak memadai.
BAB III
PEMBAHASAN
BAB IV
KESIMPULAN
Daftar Pustaka
Madura,
Jeff (2001). Manajemen Keuangan
Internasional. Jakarta: Erlangga.
Sartono,
Agus (2001). Manajemen Keuangan
Internasional. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar