Makalah
Komunikasi Bisnis
NEGOSIASI
Disusun oleh :
1. M. Fuad adam
abdillah 1010204709
2. Irfan pratama putra 1010204722
3. Rofiatus solihah 1110205137
4. Nita Indriana 1110205166
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia Surabaya
Juni 2013
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan
yang maha Esa karena atas rahmat dan karunia-Nya
penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Tanpa pertolongan-Nya, penulis
tidak akan mungkin menyelesaikan makalah ini dengan baik. Makalah ini disusun
agar para pembaca dapat memahami konsep dari materi kuliah yang membahas
tentang “NEGOSIASI”. Dalam penyusunan makalah ini, penulis telah menghadapi
berbagai hambatan. Baik itu yang
datang dari diri penulis maupun dari luar. Untuk itu penulis menghanturkan
terima kasih sebanyak-banyaknya kepada pihak yang telah
membantu penyelesaian makalah ini.
Makalah ini
dapat dibaca untuk umum, terutama bagi mahasiswa yang mengambil mata kuliah Perilaku Pengembangan
Organisasi. Dengan kata lain, pembaca dapat lebih mudah memahami
isi makalah ini dengan bahasa yang digunakan oleh penulis. Harus diakui bahwa makalah ini jauh dari
kesempurnaan. Untuk itu, dimohon kritik dan saran dapat langsung
disampaikan kepada penulis.
Surabaya, 12 Juni 2013
Penulis
Bab I
Pendahuluan
a.
Latar Belakang Masalah
Dalam dunia bisnis, istilah negosiasi bukanlah
hal yang baru. Negosiasi digunakan untuk menjembatani dua kepentingan yang
berbeda, misalnya antara penjual dan pembeli atau antara produsen dan konsumen.
Oleh karena itu, agar terjadi suatau kesepakatan diantara kedua belah pihak,
diperlukan negosiasi.
Sementara itu, orang yang sering melakukan negosiasi
disebut sebagai seorang negosiator. Dalam setiap proses negosiasi, selalu ada
dua belah pihak yang berlawanan atau berbeda sudut pandangnya. Agar dapat
menemukan titik temu atau kesepakatan, kedua belah pihak perlu bernegosiasi.
Dalam bab ini akan dibahas secara khusus hal
yang berkaitan dengan permasalahan negosiasi, seperti pengertian negosiasi,
proses negosiasi , keterampilan bernegosiasi dan tipe negosiator
b. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian negosiasi
2. Bagaimana proses negosiasi
3. Ada berapa keterampilan bernegosiasi
4. Ada berapa macam tipe negosiator
5. Analisa studi kasus
Bab II
Pembahasan
a. Landasan Teori
1.1. Pengertian Negosiasi
Menurut
Hartman, pengertian negosiasi dapat berbeda-beda tergantung dari sudut pandang
siapa yang terlibat dalam suatu negosiasi. Dalam hal ini, ada dua pihak yang
berkepentingan dalam bernegosiasi yaitu pembeli dan penjual. Lebih jelasnya
bahwa negosiasi merupakan suatu proses
komunikasi antara dua pihak, yang masing-masing mempunyai tujuan dan sudut
pandang mereka sendiri, yang berusaha mencapai kesepakatan yang memuaskan kedua
belah pihak mengenai masalah yang sama.
Salah
satu tujuan orang bernegosiasi adalah menemukan suatu keputusan atau
kesepakatan kedua belah pihak secara adil
dan dapat memenuhi harapan atau keinginan kedua belah pihak tersebut.
Untuk
mendapatkan suatu kesepakatan kedua belah pihak, ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan, antara lain :
a) Persiapan yang cermat
b) Presentasi dan evaluasi yang jelas mengenai
posisi kedua belah pihak
c) Keterampilan, pengalaman, motivasi, pikiran
yang terbuka
d) Pendekatan yang logis untuk menciptakan dan
mempertahankan hubungan yang baik dan saling menguntungkan serta saling
menghormati
e) Kemauan untuk membuat konsesi untuk mencapai
kesepakatan melalui kompromi bila terjadi kemacetan
1.2. Proses Bernegosiasi
Proses
negosiasi bukanlah proses sesaat kemudian dapat dengan segera diperoleh
hasilnya. Oleh karena itu negosiasi merupakan suatu proses yang berlangsung
secara kontinu atau terus-menerus hingga tercapai suatu kesepakatan bagi kedua
belah pihak.
Persiapan
yang baik sebelum bernegosiasi merupakan salah satu kunci sukses bernegosiasi.
Menurut
Casse, proses bernegosiasi ada tiga tahapan penting , yaitu sebagai berikut :
I.
Tahap
Perencanaan
Tahap perencanaan negosiasi membutuhkan tiga
tugas utama, yaitu merencanakan sasaran negosiasi dan memperjelas proses negosiasi
Sasaran negosiasi adalah hasil yang diharapkan dalam bernegosiasi. Hal
ini merupakan salah satu alasan utama mengapa seseorang bernegosiasi. Penentuan
sasaran sangatlah penting sebagai arahan atau petunjuk dalam bernegosiasi.
Strategi
negosiasi yang merupakan cara untuk mencapai tujuan bernegosiasi. Untuk
mencapai kesepakatan kedua belah pihak memang diperlukan strategi yang tepat.
Proses
negosiasi merupakan suatu proses tawar-menawar yang diharapkan mampu
menghasilkan suatu kesepakatan dikedua belah pihak yang saling menguntungkan
II.
Tahap Implementasi
Tahap implementasi merupakan tahapan peranan
atau tindakan yang diperlukan agar mencapai sukses dalam bernegosiasi
Implementasi negosiasi memiliki beberapa
komponen penting, antara lain :
a. Taktik cara anda
Adalah
bahwa Anda tahu tujuan yang ingin dicapai, Anda bersikeras dan memaksa pihak
lawan agar percaya bahwalah Anda yang benar dan Anda terus menekan
b. Taktik bekerja sama
Taktik
ini menegaskan bahwa Anda mau mendengarkan pihak lawan dan mengetahui apa yang
ada di benak mereka, Andalah yang memutuskan untuk bersikap reaktif(bukan
proaktif) siap bekerjasama.
c. Taktik tidak bertindak apa-apa
Taktik
ini merupakan sikap keras kepala dalam bernegosiasi. Dalam hal ini Anda tetap
bersikukuh pda pendirian dan tidak mudah berubah.
d. Taktik melangkah ke tujuan lain
Taktik
ini menuntut Andalah yang harus aktif menggeser suatu persoalan ke persoalan
lain.
III.
Tahap
Peninjauan Negosiasi
Tahap ini merupakan tahapan setelah
berlangsungnya suatu proses negosiasi. Ada beberapa alasan penting mengapa
tahap peninjauan negosiasi perlu dilakukan, antara lain:
ü Untuk memeriksa apakah Anda sudah mencapai
tujuan anda
ü Jika tidak, maka hal itu dapat menjadi
pelajaran sekaligus pengalaman yang sangat berharga bagi seorang negosiator
ü Jika ya, maka pastikan apa yang sudah Anda
lakukan dengan baik dan bangunlah kesuksesan Anda.
1.3. Keterampilan Bernegosiasi
Keberhasilan
atau kesuksesan dalam bernegosiasi dapat ditentukan oleh berbagai faktor
penting,diantaranya adalah keterampilan seseorang negosiator dalam bernegosiasi
dengan pihak lawan negosiasi. Menurut Hartman,ada beberapa hal penting yang
perlu diperhatikan dalam ketrampilan bernegosiasi (negotiation skills)antara
lain.
1.Persiapan
Persiapan
yang baik merupakan salah satu kunci sukses negosiasi. Tanpa persiapan yang
baik,hasil yang diperoleh dalam bernegosiasi tidak akan memuaskan kedua belah
pihak atau bahkan mengalami kegagalan yang pada akhirnya menimbulkan kekecewaan
bagi kedua belah pihak.
2. Memulai Negosiasi
Bagaimana
memulai bernegosiasi? Ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan dalam
memulai bernegosiasi,antara lain: memilih waktu yang tepat, tempat yang tepat,
pengaturan tempat duduk yang tepat, menciptakan suasana yang positif dan
santai, menetapkan agenda, meumusakn tawaran / posisi pembuka, menghadapi
konflik, berkomunikasi secar efektif, meningkatkan ktrampilan mendengarka,
peringatan, menciptakan kesepakatan dengan lebih cepat.
3.Strategi dan teknik
Menurut
kamus Webster, strategi dapat mendefinisikan sebagai rencana atau metode yang
teliti atau tipu daya cerdik. Sedangkan yang dimaksud dengan taktik lebih
mengacu pada setiap metode yng digunakan untuk mencapai tujuan,yaitu mencapai
kesepakatan dalam bernegosiasi. Baik strategi maupun taktik menuntut
ketrampilan khusus dalam bernegosiasi. Negosiasi yang sukses bukan saja hasil dari
perencanaan atau persiapan yang baik, tetapi juga implementsi yang baik dari
sebuah negosiasi.
4. Kompromi
Sebagaimana
dijelaskan sebelumnya bahwa proses bernegosiasi melibatkan kedua belah pihak.
Kompromi merupakan salah satu upaya menuju pencapaian kesepakatan kedua belah
pihak dalam bernegosiasi. Dalam upaya menu kompromi, seseorang negosiator
rmenyajikan kerangka dasar atau garis besarnya terlebih dulu, kemudian
melangkah pada perbedaan kedua belah pihak secara lebih spesifik, dan akhirnya
disajikan pernyataan yang bersifat penilaian untuk mendukung posisi mereka
sendiri.
5. Menghindari kesalahan taktis
Bagaimana
seorang negosiator harus menghindari kesalahan taktis? Agar negosiasi sukses,
berikut ini adalah beberapa hal yang perlu dihindari dalam melakukan negosiasi,
antara lain: mengajukan permintaan awal yang tidak logis (permintaan tinggi
untuk penjual dan permintaan rendah untuk pembeli), membuat konsesi bebas,
memulai tanpa daftar penawaran, melakukan negosiasi terlalu cepat,bernegosiasi
saat terkejut,menghargai tawaran yang tidak masuk akal, takut diam, marah,
tidak menuliskan hasil negosiasi, bernegosiasi pada saat lelah, mengecewakan
bos Anda, dan memaksakan bernegosiasi.
Menurut
Casse, ketrampilan bernegosiasi dapat dibedakan ke dalam dua kelompok besar,
yaitu ketrampilan konvensional / conventional skills (untuk negosiator
konvensional) dan nonkonvensional no-conventional skills (untuk negosiator
nonkonvensional).
Menurut Oliver,ada enam kunci dasar
yang perlu diperhatikan dalam bernegosiasi, antara lain: persiapan yang baik,
berlatih, menggambarkan posisi Anda, membuat usulan, penawaran, dan persetuuan.
Masing-masing kunci dasar dalam bernegosiasi tersebut dapat dijelaskan berikut
ini.
1. Persiapan yang baik
Negosiasi
yang tidak disertai persiapan yang baik tidak akan mampu menghasilkan
kesepakatan secara optimal. Semakin penting negosiasi, seiakan banyak persiapan
yang harus dilakukan. Lakukan identifikasi pada tahap persiapan atas hal-hal
berikut: Kemungkinan pihak lawan membuka pernyataan dan posisi, bagaimana Anda
bergerak dari posisi pihak lawan menuju aspirasi Anda, masalah
potensial,rintangan, kesempatan, kebutuhan dan pilihan yang dimiliki lawan
Anda, bagaimana idealism dan garis Anda, pertimbangan biaya setiap gerakan yang
mungkin Anda buat dan itu dapat menguntungkan pihak lawan Anda, dan antisipasi
apa konsesi yang akan diberikan oleh pihak lawan Anda.
2. Berlatih
Berlatih
bernegosiasi merupakan kunci percaya diri. Hal itu dapat menjadi pintu pembuka
besar atau kecil masalah dan kesulitan yang akan muncul. Cobalah rinci
bagaimana Anda berlatih, pendekatan apa yang akan Anda gunakan, pernyataan
kunci apa yang akan Anda sampaikan, dan bagaiman Anda merespons pernyataan
pihak lawan Anda. Jangan bimbang dan ragu, berlatih dan berlatilah! Semakin
sering berlatih dan selalu memperbaiki diri setiap terjadi kekeliruan akan
menjadikan modal dasar yang berharga menuju kesuksesan Anda.
3.Menggambarkan posisi Anda
Pada
beberapa titik, setiap sisi menggambarkan posisi mereka dengan jelas. Tujuan
Anda adalah bagaimana memberikan kesempatan kepada pihak lawan untuk berbicara
tentang berbagai hal yang berkaitan dengan apa, bagaimana, kapan, dimana, dan
mengapa negosiasi perlu dilakukan. Anda harus dapat mengendalikan apa yang
seharusnya anda lakukan dan jangan terpengaruh oleh pihak lawan Anda.
4. Membuat suatu usulan / proposal
Jika
pihak lawan Anda mengisyaratkan tidak membuat suatu usulan (proposal) yang
ingin diajukan dalam bernegosiasi, satnya bagi Anda untuk mengusulkannya. Hal
itu juga akan memberikan suatu konsensi yang terlalu dini oleh pihak lawan.
Namun demikian, pada babak awal tersebut janganlah terlalu berharap munculnya
sebuah kesepakatan. Masih aada kata-kata tawaran berikutnya yang perlu
dipertimbangkan lebih lanjut dalam bernegosiasi.
5. Penawaran
Salah
satu respon yang eektif dalam bernegosiasi adalah bagaimana melakukan tawaran
bagi pihak lawan dengan cara-cara yang baik. Bagaimanapun, proses bernegosiasi
tidak dapat dilepaskan dengan proses penawaran. Gunakan kesempatan proses
penawaran ini dengan sebaik-baiknya.
6. Persetujuan
Dalam
proses penawara yang intens,sangatlah mudah untuk melupakan apa yang telah
disetujui. Sasaran dari setiap
kali bernegoisai adalah untuk mencapai kesepakatan. Suatu kesepakatan itu tidak
hanya terbatas pada hasil akhir dari kesepakatan, tetapi butir-butir dari
setiap kesepakatan juga menjadi bagian penting yang tak terpisahkan dalam
proses bernegosiasi.
Untuk
mencapai suatu kesepakatan yang baik (efektif) bagi kedua belah pihak, Anda
perlu memahami dengan sebaik-baiknya apa yang sebenarnya diinginkan oleh pihak
lawan.
Menurut
Mattock dan Ehrenborg, ada sepuluh hal yang sangat diinginkan oleh pihak lawan
Anda, antara lain (1) merasa nyaman akan dirinya sendiri, (2) tidak merasa
dibohongi, (3) sekutu yang kekal, (4) mengetahui dan memahami lebih banyak, (5)
menyelesaikan negosiasi tanpa harus bekerja terlalu kera, (6) uang, barang, dan
pelayanan yang bagus, (7) diperlakukan dengan ramah-artinya didengarka, (8)
disenangi, (9) komunikasi yang jelas, (10) mengetahui kemampuan dan
usahanya-dari Anda, bos, dan rekan kerjanya.
1.4 Tipe Negosiator
Pemahaman
yang baik terhadap karakteristik atau ciri-ciri berbagai macam negosiator akan
membantu mempermudah Anda dalam menentukan strategi bernegosiasi. Menurut
Casse, ada empat tipe negosiator (types of negotiator) yaitu; negosiator
curang, negosiator profesioal, negosiator bodoh, dan negosiator naïf.
Masing-masing tipe negosiator dapat dijelaskan berikut ini:
1. Negosiator Curang
Anda
harus hati-hati berhadapan dengan seorang negosiator yang curang karena pada
dasarnya yang terlinta dalam benak pikirannya adalah bagaimana memenangkan
negosiasi dan mengalahkan Anda. Bahkan, bukanlah mustahil dapat menghalalkan
segala cara. Yang penting baginya adalah dapat memenangkan negosiasinya.
2. Negosiator Profesional
Seorang
negosiator yang professional akan tahu apa yang sedang dinegosiasikan, dan tahu
bagaimana memperoleh apa yang diinginkannya. Ia memiliki pengetahuan dan
keterampilan bernegosiasi yang baik. Yang tak kalah pentingnya adalah ia tahu
banyak hal tentang lawan negosiasinya.
3. Negosiator Bodoh
Seorang
negosiator yang bodoh cenderung menghendaki kekalahan untuk kedua belah pihak.
Tidak peduli apapun yang Anda lakukan,ia akan berusaha sekuat tenaga agar tidak
ada yang bisa keluar sebagai pemenang. Oleh karena itu, untuk menghadapi negosiator
Anda harus memahami apa yang sebenarnya terjadi dibalik perilaku pihak lawan
yang bodoh atau pura-pura bodoh tersebut.
4. Negosiator Naif
Pada
umumnya ia adalah negosiator yang tidak siap bernegosiasi, tidak tau pokok
persoalan yang akan dinegosiasikan, bahkan cenderung percaya begitu saja pada
pihak lawan negosiasinya.
Bab III
Penutup
Menurut Oliver, negosiasi adalah sebuah
transaksi dimana kedua belah pihak mempunyai hak atas hasil akhir. Hal ini
memerlukan persetujuan kedua belah pihak sehingga terjadi proses yang saling
memberi dan menerima sesuatu untuk mencapai kesepakatan bersama. Sementara itu
Casse, negosiasi adalah proses dimana
paling sedikit ada dua pihak dengan persepsi, kebutuhan, dan motivasi yang
berbeda mencoba untuk bersepakat tentang suatu hal demi kepentingan bersama.
proses negosiasi selalu melibatkan dua orang atau lebih yang saling
berinteraksi, mencari suatu kesepakatan kedua belah pihak, dan mencapai tujuan
yang dikehendaki bersama kedua belah pihak yang terlibat dalam negosiasi.
menurut Casse, ada tiga tahapan penting dalam bernegosiasi, yaitu tahap
perencanaan (sebelum negosiasi), tahap implementasi (selama negosiasi), dan
tahap peninjauan (setelah negosiasi). Menurut Casse dalam proses negoasiasi ada
enam tahapan penting yang perlu diperhatikan, antara lain : (1) persiapan, (2)
kontak pertama, (3) konfrontasi, (4) Kompromi, (5) Solusi, (6) konsolidasi.
Seorang negosiator dapat melakukan berbagai peran penting dalam
bernegosiasi, antara lain : Berperan sebagai seorang pemimpin, faktual, analitis,
reliasional, intuitif.
Ada empat tipe negosiator, yaitu negosiator curang, negosiator
professional, negosiator bodoh dan negosiator naïf.
- Dalam
melakukan negosiasi diperlukan seseorang yang mampu melihat peluang, sabar, dan
memiliki daya sensitifitas social yang tinggi
- Sebelum
melakukan negosiasi sehendaknya seorang negosiator mempelajari situasi yang ada.
Penyelesaian Sengketa Ekonomi secara
Negosiasi
PT Sara Lee Indonesia, perusahaan besar yang bergerak di consumer product, diguncang masalah dengan karyawanya. Sekitar 200 buruh bagian pabrik roti yang tergabung dalam Gabungan Serikat Pekerja PT Sara Lee Indonesia, menggelar aksi mogok kerja di halaman pabrik, Jalan Raya Bogor Km 27 Jakarta Timur, Rabu (19/11/10).
Aksi mogok kerja ini, ternyata tidak hanya di
Jakarta namun serentak di seluruh distributor Sara Lee se-Indonesia. Bahkan,
buruh yang ada di daerah mengirim ‘utusan’ ke Jakarta untuk memperkuat
tuntutannya. Utusan itu bukan orang, namun berupa spanduk dari Sara Lee yang
dikirim dari beberapa daerah.
Dalam aksinya di depan pabrik, para buruh yang
mayoritas perempuan ini membentangkan spanduk berisikan tuntutan kesejahteraan
kepada manajemen perusahaan yang berbasis di Chicago Sara Lee Corporation dan
beroperasi di 58 negara, pasar merek produk di hampir 200 negara serta memiliki
137.000 karyawan di seluruh dunia.
Dengan mengenakan kaos putih dan ikat merah di
kepalanya. Buruh merentangkan belasan spanduk, di antaranya bertuliskan: “Kami
bukan sapi perahan, usir kapitalis”, “Rp 16 triliun, Bagian kami mana?”,
“Jangan lupa karyawan bagian dari aset perusahaan juga.” “Kami Minta 7 Paket”,
“Perusahaan Sara Lee Besar Kok Ngasih Kesejahteraan Kecil” juga tuntutan lain
tentang kesejahteraan dan gaji yang rendah.
Spanduk juga terpasang di pagar pabrik Sara Lee,
juga ada sehelai kain berisi tanda tangan para pekerja dan 12 poster yang
mewakili suara masing-masing tim dari berbagai daerah, seperti Jakarta,
Banyuwangi, Medan, Makassar, Denpasar, Jember, Surabaya, Madiun, Kediri,
Gorontalo, Samarinda, Lombok dan Aceh.
Poster dari Surabaya GT tertera beberapa kalimat
yang berbunyi: “Kami tidak akan berhenti mogok, sebelum kalian penuhi tuntutan
buruh, penjahat aja tahu balas budi, kalian?” Juga poster dari Tim Banyuwangi
menyuarakan: “Kedatangan kami bukan untuk berdebat, kami datang untuk meminta
hak kami, jangan bersembunyi di belakang UU, dan jangan ambil jatah kami, ayo
bicaralah untuk Indonesia.”
“Kami terpaksa mogok karena jalan berunding sudah
buntu dari pertemuan tripartit antara manajemen perusahaan dengan serikat
pekerja. Banyak tuntutan yang kami ajukan mulai kesejahteraan, peningkatan
jumlah pesangon dan kompensasi dari manajemen,” ungkap seorang buruh wanita
yang enggan disebut namanya.
Buruh takut menyebut nama, sebab manajemen
perusahaan akan terus melakukan intimidasi yang menyakitkan. “Ini aksi dalam
jumlah yang kecil, dan menggerakan lebih besar dan sering melancarkan aksi,
jika tuntutan kami tak dikabulkan,” sambungnya.
Perwakilan manajemen sempat mengimbau peserta
aksi mogok untuk kembali bekerja melalui pengeras suara, namun ditolak oleh
pekerja. Hingga kini aksi buruh terus bertambah sebab karyawan dari distributor
Jakarta, Bogor, Tanggeran, Depok dan Bekasi satu persatu memperkuat aksinya
itu.
Buruh lainnya mengatakan kasus ini bermula dari
penjualan saham Sara Lee dijual kepada perusahaan besar. Ternyata, perusahaan
baru itu Setelah enggan menerima karyawan lain, sehingga nasib karyawan menjadi
terkatung-katung. Bahkan, memutus hubungan kerja seenaknya saja. Buruh pun
aktif demo.
Sara Lee merasa malu dengan aksi yang mencoreng
perusahaan raksasa inim sehingga siap melakukan perundingan tripartit.
Sayangnya, hingga kini belum ada kesepakatan karena manajemen perusahaan
memberikan nilai pesangon yang sangat rendah, tak sesuai pengabdian karyawan.
Cara Penyelesaian :
Menurut saya, Manajemen PT. Saralee harus berunding terlebih dahulu dengan para buruh agar menemui suatu titik kesepakatan. Jika PT. Saralee tidak memperoleh laba yang ia targetkan, seharusnya ia dapat mengambil kebijaksanaan yang tidak membuat salah satu pihak rugi akan hal ini. Perundingan secara kekeluargaan adalah satu-satunya solusi yang dapat meredam demo. Jika demo terus terjadi, pihak Saralee malah akan mengalami kerugian yang lebih besar lagi, karena jika kegiatan operasional tidak berjalan seperti biasa, laba pun tidak akan didapatkan oleh PT.Saralee.
- Solusi persoalan mikro perburuhan bisa diatasi dengan memperbaiki hubungan kontrak kerja antara pengusaha dengan pekerja. Transaksi kontrak tersebut sah menurut, jika memenuhi persyaratan dan ketentuan yang jelas mengenai :
a.
Bentuk dan
jenis pekerjaan
b.
Masa kerja
c.
Upah kerja
d.
Tenaga yang
dicurahkansaat bekerja
Jika ke empat masalah
diatas sudah jelas dan disepakati maka kedua belah pihak terikat dan harus
memenuhi apa yang tercantum dalam kesepakatan tersebut.
- Sedangkan aspek makro perburuan, prinsipnya setiap orang berhak mendapatkan kesejahteraan. Hal ini bisa dilakukan dengan 2 cara :
a.
Pemenuhan
kebutuhan sandang , pangan dan papan , ditangguhkan kepada setiap individu
masyarakat (buruh)
b.
Terkait
kebutuhan biaya pendidikan, layanan kesehatan dan keamanan menjadi tanggung
jawab negara untuk menyediakannya bagi setiap warga negara. Selain itu negara
juga memiliki tanggungjawab menyediakan berbagai fasilitas yang memudahkan
setiap orang untuk bekerja.
Daftar Pustaka
Purwanto, Djoko Drs. Komunikasi
Bisnis Erlangga. Jakarta. 2006
http./Pamoengreaders.com/berita-344-solusi-mengatasi-problem-buruh.html
izin copy contoh kasusnya ya
BalasHapusijin share ya
BalasHapusmaaf izin share yah
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusBagi yaa
BalasHapusizin copy yaa kasusnyaaaa
BalasHapus