tugaskuliah

Senin, 03 Maret 2014

makalah pembiayaan perdagangan luar negeri



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Pelaku Bisnis harus Siap Terperosok Saat Berdagang dengan Rusia
Sebuah perusahaan Seafood Terjebak bersama 7 Juta pon Ikan Beku

Jalan Rusia ke kapitalisme penuh dengan lubang yang bisa membuat pelaku-pelaku bisnis Barat yang tidak teliti terperosok.
Eksportir seafood, Michael Graham mengalami hal ini bulan lalu ketika mesin fax dalam kantornya di Mobile, Alabama, mengirimkan sebuah pesan yang mengganggu. Isi fax tersebut adalah bahwa bank komersial di sebuah Republik di Rusia, dengan alasan “kesalahan teknis”, telah membatalkan irrevocable letter of credit senilai $20,8juta yang diterbitkan 5 bulan lalu kepada perusahaan milik Mr. Graham, Ocean Traders of North America.
Tindakan mengejutkan tadi membuat pesanan ekspor sebanyak 16.000ton ikan yang seyogyanya akan di kirimkan kepada seorang pembeli di Rusia berada dalam bahaya. Sejak saat itu, Mr.Graham telah menumpuk ikan-ikan beku di Gulf Coast, dan membayar nelayan, distribusi , dan perusahaan-perusahaan penyimpanan ikan, dalam rangka memenuhi batas waktu pengiriman pada bulan Juni.
Mr. Graham tadinya mengasumsikan bahwa letter of credit, perangkat yang biasanya digunakan oleh para importir dan eksportir untuk membiayai transaksi-transaksi ekspor-impor, merupakan asuransi bahwa dia akan dibayar untuk ikan-ikan yang akan dikirimkannya. Letter of credit, dikenal dalam dunia perdagangan sebagai suatu bentuk valuta perdagangan internasional, dirancang untuk menjamin bahwa seorang eksportir akan dibayar untuk barang-barang yang diekspornya, dengan meminta sebuah bank, bukan pembeli secara langsung, yang melakukan pembayaran. Dalam teori, irrevocable letter of credit tidak dapat dibatalkan tanpa persetujuan dari semua pihak yang terlibat.
“kami betul-betul minta maaf untuk pembatalan ini,” kata bank Rusia, yang bernama Rosvneshtorgbank, dalam fax dikirimkan ke Chase Manhattan Bank, New York, advisor Mr. Graham.
Wirausahawan seafood Gulf Coast tersebut langsung lemah lunglai. “Saya duduk disini bersama 7juta pound ikan,” kata Mr. Graham. “dan mereka Cuma berkata ‘Oops, maaf kami melakukan kesalahan teknis, dan kami tidak akan memenuhi kewajiban kami’. Saya bisa langsung bangkrut.”
Wirausahawan-wirausahawan Amerika lain yang ingin melakukan bisnis di republic-republik bekas Uni soviet menghadapi hambatan birokratif. Masalah yang dihadapi Mr. Graham hanyalah satu titik pada radar revolusi kapitalis yang tengah menyapu seluruh Rusia, dan republik-republik bekas Uni soviet. Tetapi revolusi ini tidak mengikuti aturan baku, danm Mr. Graham, 27tahun , harus belajar bahwa wirausahawan-wirausahawan yang melakukan bisnis dalam masyarakat yang tengah mengalami revolusi ekonomi dapat terbakar.
Kendala-kendala seperti yang dihadapi Mr. Graham muncul pada saat pemimpin-pemimpin Rusia tengah berusaha payah menciptakan kredibilitas ekonomi melalui langkah-langkah seperti keikutsertaan dalam International Monetary Fund, mengupayakan valuta nasional konvertibel dalam pasar-pasar valuta asing dan menswastanisasikan perusahaan-perusahaan milik Negara. Tetapi ada kesenjangan besar antara kebijakan-kebijakan reformasi yang diadopsi  oleh Presiden Boris Yeltsin dengan keputusan-keputusan praktis yang dibuat para birokrat setiap hari, kata para pengamat.
William McHenry, pakar spesialis Rusia pada sekolah bisnis Georgetown University, mengaitkan kemunculan banyak masalah pada kurangfamiliarnya generasi baru kapitalis Rusia dengan realita realita kapitalisme.
“Mereka masih muda, dan lebih berorientasi demokratis, tetapi tidak memiliki banyak pengalaman bisnis,”katanya.
Ironisnya birokrat-birokrat pasar bebas Rusia sibuk membenahi prosedur-prosedur ekonomi yang rutin berjalan seperti jarum jam dibawah birokrat-birokrat komunis. Mitch McCauley, seorang pegawai yang mengurusi kredit-kredit ke Rusia pada Bank Exim AS di Washington, berkata bahwa rejim lama memiliki reputasi “sangat bagus” karena selalu melunasi hutang-hutang luar negerinya. “Itu satu hal yang selalu mereka usahakan. Mereka tidak pernah wanprestasi,” kata Mitch McCauley.
Situasi Mr. Graham mendapat simpati di Washington. Saya tidak percaya Rosvneshtorgbank memiliki basis untuk membatalkan letter of credit tersebut,” kata Mr. McCauley. Dia berkata bahwa Bank Exim sebuah badan pemerintah federal telah meminta secara spesifik kepada bank Rusia tadi untuk melunasi pengiriman ekspor Mr. Graham.
“Mike tahu apa yang dilakukannya. Dia melakukan apa yang harus dilakukan,” kata Mr. McCauley.
Mr. Graham mendirikan Ocean Traders setahun yang lalu. Sebelum memulai bisnisnya sendiri, dia mengepalai sebuah anak perusahaan internasional dari perusahaan seafood keluarganya, Deep sea Foods Inc. yang bermarkas di Mobile.
Pesanan ikan dari Rusia berjumlah total 16.000 ton, yang terdiri dari Atlantic mackerel, Gulf mullet, chub mackerel dan Pollock, dan harus dikirimkan pada tanggal 17 Juni. Pembelinya adalah Protec, perusahaan milik Negara yang memasok peralatan dan makanan kepada angkatan bersenjata Rusia.
Selama 5bulan terakhir, Mr. Graham telah mengumpulkan sekitar 1/5 dari pesanan ikan secara total. Pembayaran-pembayaran kepada dealer-dealer ikan dan operator pendinginan sejauh ini telah berjumlah sekitar $700.000. Selain itu masih ada fee yang harus dibayarkan kepada bank-bank dan para pengacara.
Dalam surat penjelasan yang dikirimkan kepada Bank Exim AS, chairman Rosvneshtorgbank, Valery Telegin mengatakan bahwa kesepakatan dengan Mr. Graham adalah suatu kekhilafan. Dia berkata bahwa banknya tidak memiliki wewenang untuk melakukan transaksi-transaksi komersial seperti seperti kontrak antara Protec dengan Ocean Traders. Selain itu, katanya, Protec tidak memiliki devisa untuk memenuhi kewaiban-kewajibannya berdasarkan letter of credit.
Bank komersial Rusia tersebut dilaporkan juga menekan Chase Manhattan. Mr. Graham berkata bahwa Robert Keller, seorang pegawai Chase Manhattan divisi Amerika Utara, minggu ini membacakan dia sebuah surat dari Rosvneshtorgbank, dimana bank Rusia tersebut mengancam akan memutuskan setiap hubungan korespondensi perbankan dengan Chase di masa depan kecuali jika Chase membujuk Mr. Graham untuk membatalkan klaim letter of credit-nya.
Mr. Keller ”memohon kepada saya untuk mengembalikan letter of credit,” kata Mr. Graham.
Seorang jurubicara Chase membenarkan bahwa Rosvneshtorgbank telah memberitahu Chase tentang pembatalan letter of credit Mr. Graham. Tetapi dia “tidak tahu” apakah Rosvneshtorgbank  telah mengancam Chase untuk memutuskan hubungan korespondensi di masadepan. Rosvneshtorgbank tidak bisa diminta keterangan mengenai hal ini.
Sementara itu, Bank Exim menegaskan bahwa Bank dengan senang hati mau memasukkan kesepakatan jual-beli ikan Mr. Graham ke dalam program asuransi ekspor-impor baru yang dibuka bulan lalu dengan Rusia. Program tersebut akan menjamin pembayaran kepada Mr.Graham. Cuma ada satu persoalan. Kesepakatan yang mendasari program asuransi ekspor tersebut menyatakan bahwa semua ekspor ke Rusia yang dilindungi oleh asuransi Bank Exim harus disetujui  oleh Rosvneshtorgbank.
Dengan sisa masa berlaku letter of credit tinggal 1 bulan, Mr.Graham menegaskan bahwa dia tetap mau menjual ikan-ikan yang telah dikumpulkannya kepada pembeli Rusia tersebut agar dia bisa menghentikan kerugiannya.
Dia juga tengah mencari pembeli-pembeli lain di luar negeri. Sayangnya, ikan-ikan yang telah dikumpulkannya merupakan jenis ikan yang dianggap inferior dan kurang laku di Amerika Utara. Ocean Traders telah menghubungi pembeli-pembeli potensial di Mesir, Senegal, dan Aljazair, tetapi belum ada yang tertarik.
Mr.Grhan berkata bahwa ia bersimpati terhadap sasaran-sasaran demokrasi di Rusia, tetapi bukan berarti dia harus mengalah. Bahkan, dia tengah mempertimbangkan untuk mengajukan tuntutan hukum. Tetapi, meminta keadilan dari negara yang sedang morat-morit bukanlah perkara gampang. “Saya tidak tahu berapa banyak asset yang mereka miliki di AS barangkali tindakan saya sama saja dengan bertaruh pada kuda mati “, katanya sambil menarik nafas. “Ini pertarungan saya dengan orang-orang Rusia.”







B.     Rumusan Masalah
1.      Jelaskan bagaimana irrevocable letter of credit semestinya bisa memfasilitasi transaksi antara importir Rusia dengan Ocean Traders of North America (eksortir AS).
2.      Jelaskan bagaimana pembatalan letter of credit dapat menciptakan krisis perdagangan antara perusahaan-perusahaan Rusia.
3.      Menurut Anda mengapa situasi seperti diatas (pembatalan letter of credit) jarang terjadi dalam negara-negara industry ?
4.      Dapatkan Anda menjelaskan strategi alternative lain yang bisa digunakan eksportir AS untuk melindungi diri pada saat berurusan dengan imporir Rusia ?


















BAB II
TINJAUAN TEORI

A.    Pengertian Pembiayaan Perdagangan Luar Negeri
Pengertian Pembiayaan atau financing, yaitu pendanaan yang diberikan oleh suatu pihak kepada pihak lain untuk mendukung investasi yang telah direncanakan, baik dilakukan sendiri maupun lembaga. Dengan kata lain, pembiayaan adalah pendanaan yang dikeluarkan untuk mendukung investasi yang telah direncanakan .Pada transaksi perdagangan internasional mana pun, umumnya tersedia kredit yang di berikan baik oleh:
·         Pemasok ( Eksportir )
·         Pembeli ( Importir )
·         Satu atau beberapa institusi keuangan
·         Kombinasi dari pemberi kredit diatas.
Pemasok mungkin memiliki arus kas cukup besar untuk membiayai seluruh siklus perdagangan, yang dimulai dengan produksi barang hingga pembayaran diterima dari pembeli. Bentuk kredit ini disebut Kredit Pemasok. Namun ada beberapa kasus, eksportir mungkin membutuhkan pendanaan dari bank untuk menambah arus kasnya. Sebaliknya, pemasok mungkin tidak ingin memberikan pembiayaan, sehingga pembeli harus membiayai transaksi sendiri, baik secara internal maupun eksternal, melalui banknya. Karena bank memiliki peran menyeluruh dalam pembiayaan perdagangan pada dua sisi transaksi ini.

B.     Metode Pembiayaan Perdagangan Luar Negeri
1.      Metode Pembayaran Terlebih Dahulu (Cash In Advance)
Metode pembayaran terlebih dahulu adalah suatu sistem pembayaran, dimana pihak eksportir (penjual) akan mengirimkan barang dagangannya setelah eksportir (penjual) menerima pembayaran harga barang tersebut. Sistem pembayaran seperti ini sangat menguntungkan dan sangat aman bagi pihak eksportir (penjual) tetapi sangat tidak aman bagi pihak importer (pembeli). Sebab, setelah uang diterima oleh pihak eksportir, berbagai kemungkinan atas barang objek jual beli dapat terjadi. Bisa jadi barang tersebut tidak sesuai dengan pesanan, hilang ditengah jalan, atau karena sesuatu hal dan lain hal bahkan barang tersebut tidak dikirim samasekali oleh pihak eksportir. Karena itu, metode pembayaran secara advance ini sangat jarang diikuti dalam praktek, kecuali dalam hal-hal seperti :
a.               Jika bonafiditas dan kejujuran pihak eksportir sudah dikenal dikalangan pedagang secara luas.
b.              Jika ada hubungan khusus antara eksportir dengan importer, misalnya ada hubungan saudara, hubungan teman atau hubungan antara perusahaan yang terafiliasi dalam satu group usaha.
c.               Jika transaksi tersebut terhadap order barang-barang yang harganya relative rendah. Misalnya pemesanan dengan surat atas pembelian buku, atau benda-benda lainnya.

2.      Letter of Credit ( L/C )
L/C merupakan instumen yang diterbitkan oleh bank atas nama importir (pembeli) yang berisi janji untuk membayar eksportir ( penerima manfaat ) setelah dokumen pengiriman bersamaan dengan perjanjian yang ditentukan diserahkan. Dampaknya adalah bank memberikan kredit kepada pembeli. Metode ini merupakan jalan tengah untuk penjual dan pembeli karena metode ini memberikan keuntungan tertentu pada kedua pihak. Eksportir mendapatkan kepastian menerima pembayaran dari bank penerbit selama eksportir dapat memberikan dokumen sesuai dengan L/C. Fitur penting pada L/C adalah bahwa bank penerbit wajib membayar L/C tanpa mempertimbangkan kemampuas atau keinginan pembeli untuk membayar barang tersebut. Sebaliknya importir tidak perlu membayar barang hingga pengiriman dilakukan dan dokumen disajikan dengan lengkap. Namun, importir tetap mengendalkan eksportir untuk mengirim barang sesuai yang dijelaskan dalam dokumen, karena L/C tidak menjamin bahwa barang yang dibeli sesuai yang ada faktur dan barang yang dikirim.
ü  Keunggulan Letter of Credit
L/C memiliki beberapa keunggulan dari metode pembiayaan perdagangan internasional di bandingkan dengan yang lainnya, yaitu :
a.       Mempermudah lalu lintas pembayaran
b.      Mengamankan dana yang disediakan importir untuk melunasi kewajiban.
c.       Menjamin kelengkapan dokumen pengapalan.
ü  Keuntungan yang diperoleh eksportir dari L/C :
a.       Kepastian pembayaran dan menghindari risiko.
Sekalipun eksportir tidak mengenal importir, tetapi dengan adanya L/C sudah merupakan jaminan bagi eksportir bahwa tagihannya pasti dilunasi bank sesuai ketentuan. Reputasi atau nama baik bank yang membuka L/C merupakan jaminan pokok, dan jaminan pembayaran itu akan menjadi ganda bila bank devisa yang bertindak sebagai Advising Bank juga memberikan konfirmasinya. Jadi risiko untuk tidak terbayar menjadi sangat minim. Di sini terlihat besarnya peranan bank dalam memperlancar perdagangan internasional.
b.      Penguangan dokumen dapat langsung dilakukan
Bila barang sudah dikapalkan, maka dengan adanya L/C shipping documents dapat langsung diuangkan atau dinegosiasikan dengan Advising Bank dan tidak perlu lagi menunggu pembayaran atau kiriman uang dari importir. Advising Bank atau Negotiating Bank tidak ragu untuk melunasi dokumen pengapalan itu karena pembayarannya sudah dijamin oleh Opening Bank. Sebaliknya, bila tidak ada L/C maka eksportir tidak mungkin menegosiasikan shipping documents sehingga harus menunggu transfer atau kiriman uang lebih dahulu dari importir, atau dokumen harus dikirimkan dulu untuk "Collection".
c.       Biaya yang dipungut bank untuk negosiasi dokumen relatif kecil bilaada L/C
d.      Terhindar dari risiko pembatasan transfer valuta
Di berbagai negara terdapat pembatasan transfer valuta asing dan diperlukan izin impor sebelum dilakukan pembukaan L/C. Bank devisa di negara importir sudah mengetahui ketentuan ini dan mereka baru bersedia membuka L/C bila semua ketentuan Pemerintah sudah dipenuhi oleh importir. Oleh karena itu, pada setiap pembukaan L/C Opening Bank sudah menyediakan valuta asing untuk setiap tagihan yang didasarkan pada L/C tersebut. Dengan demikian eksportir terhindar dari risiko non-payment yang mungkin terjadi bila transaksi dilakukan tanpa L/C.
e.       Kemungkinan memperoleh uang muka atau kredit tanpa bunga
Bila importir bersedia membuka L/C dengan syarat "Red Clause", maka eksportir dapat memperoleh uang muka dari L/C yang tersedia. Ini berarti eksportir mendapat kredit tanpa bunga atau semacam uang panjar yang biasanya diperlukan untuk memulai produksi barang yang akan diekspor itu.
ü  Keuntungan L/C bagi importir:
a.       Pembukaan L/C dapat diartikan bahwa Opening Bank meminjamkan nama baik dan reputasinya kepada importir sehingga dapat dipercayai oleh eksportir. Eksportir yakin bahwa barang yang akan dikirimkan pasti akan dibayar.
b.      L/C merupakan jaminan bagi importir, bahwa dokumen atas barang yang dipesan akan diterimanya dalam keadaan lengkap dan utuh, karena akan diteliti oleh bank yang sudah mempunyai keahlian dalam hal itu.
c.       Importir dapat mencantumkan syarat-syarat untuk pengamanan yang pasti akan dipatuhi oleh eksportir agar dapat menarik uang dari L/C yang tersedia.

3.      Dokumen Pertukaran
Draft merupakan permintaan tanpa syarat yang dikeluarkan suatu pihak (biasanya eksportir ) yang meminta pembeli untuk membayar jumlah nominal yang tertera setelah draf diserahkan. Draf merupakan permintaan formal dari eksportir untuk mendapatkan pembayaran dari pembeli. Daraf tidak melindungi eksportir sejauh L/C karena bank tidak diwajibkan untuk melakukan pembayaran atas nama pembeli.
Dalam terminologi perbankan, transaksi ini dikenal dengan documentary  collection ( pengumpulan dokumen ). Dalam transaksi semacam ini, bank-bank dari kedua belah pihak bertindak sebagai perantara dalam pemprosesan dokumen-dokumen pengiriman dan penagihan pembayaran. Ada 2 proses berdasarkan cara pengiriman yaitu:

a.       Sight Draft
Yaitu eksportir akan dibayar setelah pengiriman dilakukan dan draf diberikan pada pembeli untuk memperoleh pembayaran. Kondisi ini disebut dokumen setelah pembayaran. Metode ini memberikan perlindungan pada eksportir, karena bank hanya memberikan dokumen pengiriman sesuai instruksi eksportir.
b.      Time Draft
Yaitu eksportir memberikan instruksi kepada bank pembeli untuk memberikan dokumen pengiriman sebelum draf ditandatangani. Metode ini disebut dokumen sebelum pembayaran/akseptasi. Metode ini memberikan keuntungan karena kedua belah pihak bertindak sebagai agen penagih, selain itu ada resiko dimana draf merupakan kewajiban keuangan yang mengikat pada kasus dimana eksportir ingin menuntut piutang tak tertagih melalui pengadilan. Resiko tambahannya yaitu jika pembeli tidak dapat membayar draft saat jatuh tempo, bank tidak wajib menalangi pembayaran, eksportirlah yang menanggung seluruh resiko dan karenanya harus mengevaluasi pembeli.

4.      Konsinyasi (Consigment)
Perjanjian konsinyasi yaitu dimana eksportir barang pada importir tetapi mempertahankan kepemilikan barang. Importir memiliki akses terhadap barang tetapi tidak perlu membayar hingga barang terjual kepihak ketiga. Eksportir memercayai importir untuk mengirim pembayaran barang yang telah terjual. Jika importir tidak dapat membayar, eksportir memiliki keterbatasan penagihan, karena tidak ada draft sementara barang telah terjual. Karena resiko tinggi ini, konsinyasi jarang digunakan kecuali antara perusahaan afiliasi atau anak perusahaan dengan induk perusahaan. Beberapa pemasok peralatan mengizinkan importir untuk mempertahankan beberapa perlengkapan di tempat penjualan sebagai model. Setelah model terjual atau setelah periode tertentu, pembayaran untuk pemasok dikirimkan.

5.      Penundaan Pembayaran ( Open Account )
Kebalikan dari pembayaran di muka adalah transaksi utang di mana eksportir mengirim barang dan mengharapkan pembeli mengirimkan pembayaran sesuai perjanjian yang telah disepakati. Eksportir sepenuhnya mengandalkan kelayakan keuangan, integritas, dan reputasi pembeli. Seperti yang diperkirakan, metode ini digunakan jika pembeli dan penjual saling percaya dan telah sering berhubungan. Meskipun berisiko, seperti adanya kemungkinan pembayaran yang tidak sesuai dengan perjanjian, kurang atau terlambat pembayaran atau bahkan karena ada sesuatu dan lain hal, harga tidak dibayar sama sekali. Transaksi open account digunakan secara luas, biasanya dilakukan antara induk perusahaan dengan anak perusahaan atau dengan perusahaan yang terafiliasi, umumnya antar negara industri di Amerika dan Eropa. Salah satu sistem pembayaran secara open account ini adalah jika barang dikirim secara rutin sedangkan pembayaran dilakukan secara periodix, miasalnya dibayar tiap tiga bulan sekali.

















Tabel perbandingan Berbagai Metode Pembayaran
Metode
Waktu pembayaran
Saat Barang tersedia
Resiko Eksportir
Resiko Importir
Pembayaran di muka
Sebelum
pengiriman
Setelah pembayaran
Tidak ada
Sepenuhnya mengandalkan eksportir untuk mengirim barang yang dipesan.
L/C
Saat pengiriman
Setelah pembayaran
Risiko kevcil atau tanpa risiko, tergantung dari syarat kredit
Pengiriman pasti dilakukan, namun mengandalkan eksportir untuk mengirim barang sesuai dokumen.
Sight draft, dokumen setelah pembayaran
Saat draf diberikan pada pembeli
Setelah pembayaran
Barang telah dikirim sekalipun draf tidak dibayar
Sama seperti diatas dgn pengecualian importir dapat memeriksa barang sebelum dibayar.
Time draft, dokumen setelah barang diterima
Pada saat draf jatuh tempo
Sebelum pembayaran
Mengandalkan pembeli untuk membayar draf
Seperti diatas
Konsinyasi
Pada saat pembeli menjual barang
Sebelum pembayaran
Memungkinkan importir untuk menjual barang sebelum membayar eksportir
Tidak ada, memperbaiki arus kas pembeli.
Penundaan pembayaran
Sesuai persetujuan
Sebelum pembayaran
Sepenuhnya mengandalkan pembeli untuk membayar jumlah yang disepakati
Tidak ada
C.    Counter-trade” (Imbal-beli)
Counter-trade adalah pola perdagangan luar negeri yang dilakukan dengan mengekspor sejumlah barang tertentu dan sebagai imbalannya memperoleh sejumlah barang tertentu pula.
ü  Kelemahan:
·         Kurang efisien dibandingkan pembayaran kontan atau kredit.
·         Perusahaan yang melakukan counter-trade kesulitan mendapatkan uang tunai di pasar internasional.
ü  Bentuk-bentuk counter-trade:
·         Barter: Pertukaran secara langsung, barang dengan barang.
·         Counter-purchase atau barter paralel: Penjualan dan pembelian dari barang yang tidak berhubungan.
·         Buyback: Membayar kembali barang yang dibeli dengan menjual produk yang berhubungan.
ü  Alasan counter-trade:
·         Counter-trade memungkinkan anggota suatu kartel seperti OPEC untuk menurunkan harga dari yang disepakati.
·         Counter-trade mengurangi risiko yang dihadapi suatu negara yang melakukan kontrak baru fasilitas manufaktur.
ü  Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam counter-trade:
·         Nilai jual kembali produk pertanian di futures market. Sepanjang perusahaan telah memperhitungkan nilai jual kembali, maka tidak masalah jika harus dipertukarkan antara dua barang yang tidak sederajat dalam teknologi.
·         Tingkat keuntungan yang dipersyaratkan dalam counter-trade harus benar-benar fair.
·         Dengan counter-trade, biaya broker dapat dihemat.
·         Counter-trade menjadi alternatif di saat cadangan devisa tidak memadai.


BAB III
PEMBAHASAN



















BAB IV
KESIMPULAN

















Daftar Pustaka
Madura, Jeff (2001). Manajemen Keuangan Internasional. Jakarta: Erlangga.
Sartono, Agus (2001). Manajemen Keuangan Internasional. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.