tugaskuliah

Selasa, 01 April 2014

makalah implikasi etis dari teknologi informasi





SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
“IMPLIKASI ETIS DARI TEKNOLOGI INFORMASI”


Dosen : Lydia Setyawardani SE, M.Si
KELOMPOK III
VI SM-5
1.       Fadil                               (1010204716)
2.       Rofiatus Sholihah   (1110205137)
3.       Fitria Utami               (1110205140)
4.       Linda Ratna Sari     (1110205144)
5.       Nita Indriana            (1110205166)
6.       Elsa Indriyani S.      (1110205174)




SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INDONESIA (STIESIA)
SURABAYA
2014/2015
 













PENDAHULUAN

  1. LATAR BELAKANG
Sistem Informasi merupakan suatu kombinasi teratur dari orang-orang, hardware, software jaringan komunikasi dan sumber daya data yang mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi. Sistem Informasi adalah satu kesatuan data olahan yang terintegrasi dan saling melengkapi yang menghasilkanoutput baik dalam bentuk gambar, suara maupun tulisan. Sistem informasi adalah sekumpulan komponen pembentuk sistem yang mempunyai keterkaitan antara satukomponen dengan komponen lainnya yang bertujuan menghasilkan suatu informasidalam suatu bidang tertentu. Tetapi Pengertian Sistem Informasi Secara umum merupakan kegiatan atau aktifitas yang melibatkan serangkaian proses dan berisi informasi- informasi yang digunakan untuk mencapai tujuan. SISKO mampu memberikan kemudahan pihak pengelola menjalankan kegiatannya dan meningkatkan kredibilitas dan akuntabilitas dalam berbagai bidang.
Proses penggunaan teknologi informasi dan komunikasi merupakan dasar yang muncul dan dikenal sebagai Informatika Masyarakat. Masyarakat informatika melibatkan diri lebih dari sekedar pengadopsian teknologi informasi dan komunikasidi dalamnya, tetapi ikut dalam penerapan teknologi informasi dan komunikasi demi keuntungan masyarakat lokal. Masyarakat informatika tidak hanya menghadapkan teknologi, tetapi juga gagasan sosial yang dikenal sebagai modal sosial. Masyarakat informatika juga memperkenalkan dimensi baru ke dalam konsep pembagian masyarakat berdasarkan modal budaya dan kelas sosial yang menstratifikasi masyarakat. Michael Gurstein, (Gurstein, 2000), mendeskripsikan masyarakat informasidengan cara berikut: Masyarakat Informatika adalah aplikasi teknologi informasi dankomunikasi untuk memungkinkan proses masyarakat dan pencapaian tujuan masyarakat yang mencakup pembagian digital di dalam maupun antar masyarakat.
Masyarakat informatika muncul sebagai kerangka untuk mendekati Sistem Informasi secara sistematis dari perspektif masyarakat dan sejajar dengan SistemInformasi Manajemen dalam pengembangan strategi dan teknik untuk manajemen penggunaan dan aplikasi sistem informasi masyarakat. Masyarakat informatika mengatasi hubungan antara teori akademik danpenelitian, masalah kebijakan dan pragmatis yang timbul dari puluhan ribu “JaringanMasyarakat”, “Pusat Teknologi Masyarakat”, Telecentre, Pusat Komunikasi Masyarakat, dan Telecottage yang saat ini berada secara global. Sebagai satu bidang akademik, masyarakat informatika mengambil sumber daya dan partisipan dari serangkaian latar belakang, termasuk Ilmu Komputer, Manajemen, Ilmu Informasi dan Perpustakaan, Perencanaan, Sosiologi, Pendidikan, Kebijakan Sosial, dan penelitian Pedesaan, Regional, dan Pembangunan. Sebagai suatu praktik, masyarakat informatika merupakan kepentingan bagi mereka yang perhatian dengan Pengembangan Masyarakat dan Ekonomi Lokal di Negara Berkembang maupun Maju dan memiliki hubungan dekat dengan mereka yang bekerja di bidang-bidang seperti Pembangunan Masyarakat, Pembangunan Ekonomi Masyarakat, Informatika Kesehatan Berbasis Masyarakat, Pendidikan Dewasa dan Lanjutan.
Masyarakat informatika adalah bagian dari struktur masyarakat di dunia yang muncul dan memiliki peran di sejumlah tingkat fundamental dalam masyarakat yang berkembang. Masyarakat informatika dapat dideskripsikan sebagai penggunaan teknologi informasi dan komunikasi untuk praktik masyarakat, yang didefinisikan oleh Glen (1993) sebagai Penyampaian Layanan Masyarakat, dan Tindakan Masyarakat.Khususnya, Praktik Masyarakat semakin dianggap fundamental untuk masalah-masalah sosial karena masyarakat di suatu tempat menghadapi dunia perdagangan modern yang kurang menjadi subyek negara/ bangsa.
Komunikasi telah memainkan peranan penting dalam mengembangkan dan mempertahankan kesehjateraan masyarakat secara geografis sepanjang sejarah. Informatika Masyarakat adalah sebuah fenomena terkini pada masyarakat jaringan  modern, dapat dilacak pada pemrakarsa komunikasi masyarakat akhir 1980 sampaiawal 1990. Sejak permulaan, tujuan utama teknologi masyarakat adalah untuk menggunakan prasarana, aplikasi, dan layanan informasi dan komunikasi untuk memberdayakan dan melestarikan modal sosial masyarakat lokal (jaringan, organisasi,kelompok, aktivitas, dan nilai yang mendasari kehidupan masyarakat). Namun, terkadang terdapat beberapa pihak dalam masyarakat yang kurangtepat menggunakan teknologi informasi secara bijak. Hal itu terlihat pada beberapa penyalahgunaan mereka dalam beberapa hal yang tidak sesuai dengan nilai, dan norma yang ada dalam masyarakat. Pentingnya pengetahuan etis dalam penggunaan teknologi inormasi menjadi kajian lanjut yang perlu dipelajari demi tercapainya tujuan awal teknologi informasi untuk mempermudah kehidupan manusia.











  1. RUMUSAN MASALAH
1.      Bab ini menyebutkan bahwa seorang auditor internal melaksakan audit etika perusahaan. Adakah orang lain di dalam perusahaan yang dapat melakukan tugas ini? Apakah mereka sebaiknya melakukan tugas ini?
2.      Mengapakah perusahaan ingin menyusun kode etik sendiri sementara banyak kode etik standar telah tersedia?
3.      Bagaimana cara perusahaan dapat menjaga agar kelenturan logis tidak menuju pada pelanggaran etika?



















IMPLIKASI ETIS DARI TEKNOLOGI INFORMASI

A.    MORAL, ETIKA, DAN  HUKUM
Dalam kehidupan sehari-hari, apa yang kita lakukan dipengaruhi oleh banyak hal.Sebagai warga negara yang bermasyarakat, kita mengharapkan apa yang kita lakukan benar secara moral ,beretika, dan mematuhi hukum yang berlaku.

Moral
Moral adalah keyakinan dan penilaian secara tradisi tentang baik atau buruknya hal yang dilakukan. Moral juga merupakan institusi yang sosial yang memiliki sejarah dan aturanaturan tertentu.Kita mulai mempelajari aturan-aturan moral sejak masa anak-anak, misalnya larangan orang tua “Jangan menarik rambut kakakmu,” atau nasihat agar kita selalu mengucapkan “terima kasih”.

Etika
Selain moral,perilaku kita juga diatur dan dipengaruhi oleh etika. Kata etika berasal dari akar kata Ethos dalam bahasa yunani, yang berarti karakter atau sifat. Etika adalah pedoman yang digunakan untuk menjalankan suatu kepercayaan,standar, atau pemikiran dalam suatu individu, kelompok, dan komunitas tertentu.Berbeda dengan moral, etika disuatu komunitas bisa sangat berbeda dengan etika komunitas lainnya.

Hukum
Hukum adalah aturan formal yang dibuat oleh pihak yang berwenang, misalnya pemerintah, dimana aturan ini harus diterapkan dan ditaati oleh pihak subjek, yaitu masyarakat atau warga negara. Selama kurang lebih 10 tahun pertama penggunaan komputer dalam pemerintah dan bisnis, tidak ada hukum yang dikeluarkan sehubungan dengan penggunaan komputer tersebut.. Ini terjadi karena komputer merupakan sebuah inovasi baru sehingga perlu waktu dan usaha untuk mengenali sistem legal yang diperlukannya.

Undang-undang Komputer di Amerika
Undang-undang komputer yang dikeluarkan di Amerika Serikat difokuskan pada hak-hak penggunaan dan pembatasan terhadap akses data, khususnya data pada kartu kredit, data yang dimiliki oleh pemerintah, dan data yang bersifat pribadi, kejahatan komputer, dan baru-baru ini hak paten perangkat lunak.
Ø  Hak dan Batasan Terhadap Akses Data The Freedom of information Act ( Akte Kebebasan Informasi): Pada 1966 memberikan warga negara dan organisasi hak akses terhadap data yang dipegang oleh pemerintah federal, dengan beberapa pengecualian. Pada 1970 dikeluarkan lagi peraturan tambahan, yaitu Fair Credit Reporting Act (Akte Laporan Data Kredit) yang berhubungan dengan penanganan data kredit atau data yang berhubungan dengan rekening keuangan, dan pada 1978 dikeluarkan Right to Federal Privacy Act.
Ø  Kerahasiaan : Tidak lama setelah pelaksanaan undang-undang Fredoom of Information Act, pemerintah federal menetapkan Electronic Communications Act (akte kerahasiaan komunikasi elektronik) yang dikeluarkan tahun 1968 menjadi undang-undang. Tetapi undang-undang ini hanya meliputi komunikasi suara (Komunikasi lewat telepon).
Ø  Kejahatan Komputer : Pada tahun1984 Kongres Amerika menambahkan poin-poin tertentu pada undang-undang federal dalam menangani kasus-kasus kejahatan komputer. Undang-undang tersebut adalah :
·         Akte Pendidikan dan Keamanan Komputer Bisnis kecil mendirikan pusat keamanan komputer Bisnis Kecil dan Dewasa Penasihat Pendidikan.
·         The Counterfeit Access Device and Komputer Fraud and Abuse Act (Akte Tentang Pemalsuan Perangkat dan Penipuan Melalui Komputer). Akte ini dapat mendakwaseseorang yang melakukan akses ilegal terhadap informasi mengenai pertahanan nasional sebagai pelaku tindak pidana berat.

Hak Paten Perangkat Lunak
Pada bulan juli 1998, U.S. Court of Appeals for the Federal Circuit (Badan Pertimbangan Pemerintah Federal AS) mendesak agar pemerintah memberi hak paten pada proses-proses bisnis.Kasus ini dikenal sebagai State Street Decision. Yang menjadi isu utama adalah paket-paket perangkat lunak yang digunakan untuk mengelola dana tabungan bersama.
Menghadapi kenyataan adanya hambatan-hambatan dalam mempatenkan perangkat lunak, Kongres Amerika Serikat pada bulan April 2001 memperkenalkan satu jenis rekening yang komputer. Setelah delapan belas bulan semua hak paten yang berkaitan dengan bisnis akan diterbitkan,juga diberikan kesempatan bagi para pemilik produk baru untuk mendaftarkan ciptaanya agar mendapatkan hak paten.

Undang-Undang Hak Paten Perangkat Lunak di Uni-Eropa
Pada awal tahun 2002 Badan kebijakan Uni-Eropa mengajukan proposal yang menetapkan standar hak paten perangkat lunak. Standar yang ditetapkan Uni-Eropa lebih tinggi dibandingkan dengan standar hak paten yang dikeluarkan pemerintah Amerika Serikat. Persyaratan untuk mendapatkan paten adalah perangkat lunak tersebut harus “memberikan kontribusi teknis yang baru dalam penggunaannya.”

Undang-undang Kerahasiaan Pribadi di Republik Rakyat Cina
Saat ini pemerintah RRC telah menerapkan undang-undang yang mengaturpenggunaan komputer dan internet. Peraturan ini menetapkan bahwa penggunaan komputer tidak boleh mengganggu keamanan negara, kepentingan masyarakat, hukum yang berlaku dan kerahasiaan pribadi. Namun, belum sepenuhnya dari peraturan-peraturan tersebut dapat dilaksanakan.
Para aktivis di RRC biasanya melihat Eropa dan Amerika sebagai contoh dalam menentukan dan menerapkan undang-undang mengenai keamanan teknologi informasi.

B.     MELETAKKAN MORAL, ETIKA, dan HUKUM PADA TEMPATNYA
Penggunaan komputer di dunia bisnis diarahkan oleh nilai moral dan etis manajer, spesialis informasi dan pengguna, serta hukum yang berlaku. Hukum adalah yang termudah untuk diinterpretasikan karena sifatnya tertulis. Tetapi etika tidak terdefinisi demikian tepat, dan mungkin bahkan tidak disetujui oleh semua anggota masyarakat. Wilayah etika komputer yang kompleks inilah yang saat ini banyak diperhatikan.

C.    KEBUTUHAN AKAN BUDAYA ETIKA
Opini yang dipegang secara luas di dunia bisnis adalah bahwa bisnis merefleksikan kepribadian dri pemimpinnya. Sebagai contohnya, pengaruh James Cash Penney pada JC Penney Colonel John Petterson di National Cash Register (NCR), atau Thomas J.Watson, Sr.di IBM menentukan kepribadian dari perusahaan-perusahaan tersebut. Di masa kini, CEO perusahaan seperti Fedex, Southwest Airlines, dan Microsoft memiliki pengaruh yang amat penting pada organisasinya sehingga masyarakat cenderung memandang perusahaan tersebut seperti CEO nya.
Keterkaitan antara CEO dengan perusahaannya merupakan dasar untuk budaya etika. Jika perusahaan dituntut untuk berlaku etis, maka manajemen tingkat tinggi harus bersikap etis dalam segala sesuatu yang dilakukan dan dikatakannya. Manajemen tingkat atas harus memimpin melalui contoh. Perilaku ini disebut dengan budaya etika (ethis culture).

Bagaimana Budaya Etika Diterapkan
Tugas dari manajemen tingkat atas adalah untuk meyakinkan bahwa konsep etikanya merasuk ke seluruh organisasi, dan turun ke jajaran bawah sehingga menyentuh setiap karyawan. Para eksekutif dapat mencapai implementasi ini melalui tiga tingkat, dalam bentuk kredo perusahaan, program perusahaan, program etika, dan kode perusahaan yang telah disesuaikan.
Ø  Kredo Perusahaan Kredo perusahaan ( corporate credo ) adalah pernyataan singkat mengenai nilai-nilai yang ingin dijunjung perusahaan. Tujuan kredo tersebut adalah untuk memberitahu individu dan organisasi, baik di dalam dan di luar perusahaan, akan nilai-nilai etis yang dianut perusahaan tersebut.
Ø  Program Etika Program etika (ethics program) adalah upaya yang terdiri atas berbagai aktivitas yang didesain untuk memberikan  petunjuk kepada para karyawan untuk menjalankan kredo perusahaan. Aktivitas yang biasa dilakukan adalah sesi orientasi yang diadakan untuk para karyawan baru. Selama sesi ini perhatian yang cukup besar ditujukan untuk masalah etika. Contoh lain dari program etika adalah audit etika. Dalam audit etika (ethics audit, seorang auditor internal akan bertemu dengan seorang manajer dalam sesi selama beberapa jam yang bertujuan untuk mempelajari bagaimana unit manajer tersebut melaksanakan kredo perusahaan. Sebagai contoh, auditor dapat bertanya kepada manajer penjualan, “ Pernahkah terdapat kejadian dimana kita kehilangan kesempatan usaha karena kita tidak memberikan hadiah untuk agen penjualan ?”.
Ø  Kode Perusahaan yang Disesuaikan Banyak perusahaan merancang  sendiri kode etik perusahaan mereka. Terkadang kode-kode etik ini merupakan adaptasi dari kode untuk industry atau profesi tertentu.
Meletakkan Kredo, Program, dan Kode pada Tempatnya
Kredo perusahaan memberikan dasar untuk pelaksanaan program etika perusahaan. Kode etik tersebut menggambarkan perilaku-perilaku tertentu yang diharapkan dilaksanakan oleh para karyawan perusahaan dalam berinteraksi antara satu dengan lain dan dengan elemen-elemen lingkungan perusahaan.    





Flowchart: Alternate Process: Menetapkan Kredo Perusahaan



 



                                                     





Flowchart: Alternate Process: Menetapkan Program Etika





Flowchart: Alternate Process: Menetapkan kode etik perusahaan
 








D.    ALASAN DI BALIK ETIKA KOMPUTER
James H. moor mendefinisikan etika komputer sebagai analisis mengenai sifat dan dampak social dari teknologi komputer, serta bagaimana formulasi dan kebijakan yang sesuai agar dapat menggunakan teknologi tersebut secara etis.
Etika komputer terdiri dari dua aktifitas Utama, dan orang yang paling bertanggung jawab dalam mengimplementasikan program-program etika tersebut adalah CIO. CIO harus (1) waspada dan sadar bagaimana pengaruh komputer terhadap masyarakat; dan (2) menentukan kebijakan yang dapat memastikan bahwa teknologi tersebut digunakan secara akurat.
Satu fakta yang sangat penting bahwa bukan hanya CIO yang bertanggung jawab dalam menangani masalah-masalah etika komputer. Para eksekutif perusahaan lainnya juga turut bertanggung jawab. Keterlibatban seluruh perusahaan merupakan keharusan mutlak agar implementasi etika komputer berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Semua manajer bertanggung jawab atas penggunaan komputer yang etis di area mereka masing-masing. Lebih jauh lagi, setiap pegawai harus bertanggung jawab atas aktifitas-aktifitasnya yang berhubungan dengan komputer.

Alasan Pentingnya Etika Komputer
James Moor menyatakan ada tiga alasan utama mengapa etika komputer sangat penting bagi masyarakat. Alasan-alasan tersebut adalah kelenturan logika, faktor transformasi, dan factor tidak terlihat.

Ø  Kelenturan logika
Yang dimaksud dengan kelenturan logika oleh Moor adalah kita mampu memprogram komputer untuk melakukan apa pun yang kita inginkan. Komputer bekerja akurat seperi yang diinstruksikan oleh programernya dan kemampuan ini dapat berubahmenjadi hal yang menakutkan. Masyarakat sebenarnya tidak perlu khawatir terhadap teknologi komputer sebab bila komputer digunakan untuk aktifitas yang tidak etis, maka orang yang berada di belakang komputer itulah yang harus dipersalahkan.

Ø  Faktor transformasi
Alasan lain mengapa etika komputer menjadi demikian penting karena terbukti bahwa penggunaan komputer telah mengubah secara drastis cara-cara kita dalam melakukan sesuatu. Inilah yang dimaksud dengan factor transformasi. Kita dapat melihat dengan jelas informasi yang terjadi dalam cara melakukan tugas-tugas perusahaan. Contohnya adalah surat elektronik (e-mail). E-mail tidak hanya menggantikan fungsi surat-surat biasa ataupun hubungan telepon, tetapi merupakan bentuk komunikasi yang sama sekali baru. Transformasi juga dapat dilihat pda cara manajer mengadakan pertemuan atau rapat.

Ø  Faktor tidak terlihat
Alasan ketiga perlunya etika komputer karena pada umumnya masyarakat memandang komputer sebagai “kotak hitam” karena semua operasi internal komputer tidak dapat dilihat langsung. Tersembunyinya operasi internal komputer membuka peluang untuk membuat program-program secara tersembunyi, melakukan kalkulasi kompleks secara diam-diam, bahkan penyalahgunaan dan pengrusakan yang tidak terlihat.
Karena hal-hal tersebut, masyarakat menjadi sangat peduli dengan segala sesuatu yang menyangkut penggunaan komputer sepert bagaimana komputer dapat deprogram untuk melakukan apa saja, bagaimana komputer mengubah sebagian besar cara-cara kita melakukan sesuatu dan fakta bahwa yang dikerjakan oleh komputer pada dasarnya tidak terlihat. Masyarakat mengharapkan kegiatan bisnis diarahkan oleh etika komputer sehingga kekhawatiran terhadap masalah-masalah tersebut bisa diatasi.
Hak Masyarakat dan Komputer
Masyarakat tidak hanya mengharapkan pemerintah dan kalangan bisnis untuk menggunakan komputer dengan cara yang etis, tetapi juga mempunyai hak-hak tertentu yang terkait dengan komputer. Penggolongan hak asasi manusia dalam area komputer yang dipublikasikan secara luas adalah PAPA yang ditulis oleh Richard O. Manson. Manson menciptakan istilah PAPA untuk menunjukkan empat hak asasi masyarakat dalam hal informasi. Istilah PAPA adalah singkatan dari Privacy ,Accuracy ,Property dan Accesibility (Kerahasiaan , Keakuratan ,Kepemilikan dan Kemudahan Akses).
Hak untuk Kerahasiaan
Hakim Agung Louis Brandeis dihargai sebagai orang yang memperkenalkan “the right to be let alone” (hak untuk berada seorang diri). Manson merasa bahwa hak ini terancam oleh dua kekuatan. Pertama, kemampuan komputer yang semakin meningkat telah dimanfaatkan untuk kegiatan pengintaian atau memata-matai pihak-pihak tertentu. Yang kedua, meningkatnya nilai informasi dalam pengambilan keputusan. Pemerintah pusat memberikan perhatiannya terhadap masalah ini dalam Akta Tentang kerahasiaan Pribadi pda 1974 (Privacy Act). Namun, akta ini hanya berlaku terhadap pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan oleh pemerintah. Menurut Manson, pembuat keputusan memberikan nilai yang sangat tinggi terhadap informasi sehingga mereka sering melanggar batas kerahasiaan pihak lain untuk mendapatkan informasi yang mereka perlukan.
Hak untuk Keakuratan
Komputer memiliki potensi untuk mencapai tingkat ketelitian yang tidak dapat dicapai oleh sistem nonkomputer. Walaupun komputer memiliki potensi ini, tetapi tidak selalu tercapai. Ada beberapa sistem berbasis komputer menghasilkan lebih banyak kesalahan disbanding kesalahan yang dapat ditoleransi oleh sistem maual.
Hak untuk Kepemilikan
Kepemilikan intelektual yang pada umumnya ada dalam bentuk program komputer. Penjual perangkat lunak dapat melindungi hak-hak kepemilikan intelektual mereka dari pencurian kepemilikan intelektual dengan menggunakan hak cipta, hak paten dan persetujuan lisensi. Sampai 1980, perangkat lunak tidak dilindungi oleh hokum hak cipta maupun hokum hak paten. Sekarang kedua hukum ini bisa digunakan untuk mendapatakan beberapa tingkat perlindungan. Hak paten menyediakan perlindungan terutama di negara-negara yang biasa memperbanyak suatu program komputer tetapi program yang diperbanyak tersebut tidak sama persis dengan versi aslinya. Penjual perangkat lunak kadang-kadang memanfaatkan celah-celah hukum menggunakan persetujuan lisensi yang diterima para pelanggan ketika mereka membeli perangkat lunak. Pelanggaran persetujuan dapat membawa pelanggan ke pengadilan.
Hak untuk Mendapatkan Akses
Sebelum database terkompurisasi diperkenalkan, informasi yang tersedia untuk masyarakat umum ada dalam bentuk dokumen yang dicetak pada kertas atau gambar mikro yang dapat diperoleh di perpustakaan. Informasi terdiri dari berita, hasil-hasil penelitian ilmiah, data statistik pemerintah, dan sebagainya. Sekarang informasi-informasi ini banyak yang telah dikonversike database yang bersifat komersial sehingga sulit untuk diakses oleh masyarakat luas. Untuk mengakses informasi ini, seseorang harus memiliki perangkat keras dan lunak komputer yang diperlukan dan membayar biaya akses. Dengan fakta bahwa komputer dapat mengakses data jauh lebih cepat dan mudah dibandingkan teknologi lain, adalah hal yang ironis bila hak untuk akses terhadap database menjadi masalah etika di zaman serba terkomputerisasi.

  1. MENERAPKAN ETIKA DALAM TEKNOLOGI INFORMASI
Bagaimanakah budaya etika dicapai dalam sebuah perusahaan? Perusahaan tersebut tidak harus mengusahakan semua pekerjaan sendiri. Bantuan dalam bentuk kode etik dan program edukasi etika yang dapat memberikan fondasi untuk budaya tersebut. Kode etika dapat digunakan seperti apa adanya atau disesuaikan dengan perusahaan tersebut.
Kode Etik
Association For Computing Machinery (ACM) yang didirikan pada tahun 1947, adalah sebuah organisasi dan perilaku professional (Code of Ethis and Profesional Practice) yang diharapkan diikuti oleh 80.000  anggotanya. Selain itu, Kode etik dan praktik professional rekayasa perantai lunak (Software Engineering Code of Ethis and Professional Practise) dibuat dengan tujuan agar bertindak sebagai panduan untuk mengajarkan dan mempraktekkan rekayasa peranti lunak, yaitu penggunaan prinsip-prinsip perancangan dalam pengembangan peranti lunak.
Kode Etik Dan Perilaku Profesional ACM
Bentuk kode etik ACM yang ada saat ini diadopsi pada tahun 1992 dan berisikan “keharusahan,” yang merupakan pernyataan tanggung jawab pribadi.Kode ini dibagi menjadi empat bagian.Masing-masing keharusan ditulis dengan sebuah narasi singkat.
1.      Keharusan moral umum, keharusan ini berkenaan dengan perilaku moral (member kontribusi kepada masyarakat ; menghindari budaya ; berlaku jujur, dapat dipercaya, dan adil ) dan isu-isu yang pada saat ini mendapatkan perhatian hukum (hak milik,hak cipta,privasi, dan kerahasiaan ).
2.      Tanggung jawab professional yang lebih spesifik, hal ini berkenaan dengan dimensi-dimensi kinerja professional. Isu moral seperti berlaku jujur dalam melakukan evaluasi dan menghargai kometmen dibahas di sini. Isu hukum dan tanggung jawab social untuk berkontribusi terhadap pemahaman umum mengenai komputer juga dibahas.
3.      Keharusan kepemimpinan organisasi. Sebagai pemimpin, anggota ACM memiliki tanggung jawab untuk mendukung penggunaan sah sumber daya komputer, menstimulasi orang lain di organisasi untuk memenuhi tanggung jawab social, memungkinan pihak lain di dalam organisasi mendapatkan manfaat dari komputer, serta melindungi kepentingan para pengguna.
4.      Kepatuhan terhadap kode. Disini, anggota ACM harus mengindidikasikan dukungan untuk kode etik. Kode ACM membahas lima dimensi utama pekerjaan yang berkaitan dengan komputer-moral, hukum, kinerja professional, tanggung jawab sosial, dan dukungan internal.

Pendidikan Etika Komputer
Program edukasi formal dalam etika komputer tersedia dari beragam sumber-mata kuliah di perguruan tinggi, program professional, dan program edukasi swasta.
Ø  Mata Kuliah di Perguruan Tinggi
Di awal pendiriannya, ACM merancang suatu model kurikulum komputer yang menentukan berbagai mata kuliah komputer yang ditawarkan institusi pendidikan. Perguruan tinggi dan universitas telah mengajarkan etika komputer sejak beberapa waktu lamanya. Sekolah-sekolah bisnis biasanya menawarkan mata kuliah etika atau mengintegrasikan ilmu tersebut ke dalam mata kuliah bisnis seperti pemasaran dan akuntansi. Beberapa mata kuliah online juga tersedia. Universitas of Phoenix menawarkan mata kuliah interdisipliner dalam bidang etika ubtuk mahasiswa jurusan teknologi informasi tingkat strata satu (www.phoenix.edu), dan American College of Computer & Information Science menawarkan mata kuliah etika komputer dalam kurikulum SIM untuk mahasiswa strata satunya (www.accis .edu).
Ø  Program Profesional
Asosiasi Manajemen Amerika (American Management Association) menawarkan program khusus yang membahas masalah-masalah penting saat ini, seperti etika. Survei Nilai Perusahaan AMA 2002 menemukan bahwa 23% dari perusahaan responden mengikuti panduan etika dan integritas hanya pada separuh waktu, dan 33% seringkali mengeluarkan pernyataan yang bertentangan dengan kenyataan sesungguhnya. Forum Isu Khusus AMA dilaksanakan di New York City pada bulan November 2002 untuk membahas isu-isu ini. Salah satu pembicaranya adalah Frank Ashen, Direktur Etika di Bursa Efek New York.
Ø  Program Edukasi Swasta
LRN, Legal Knowledge Company, menawarkan modul mata kuliah berbasis Web yang membahas berbagai permasalahan hukum dan etika. Mata kuliah ini ditujukan untuk dipergunakan perusahaan yang berusaha meningkatkan kesadaran beretika karyawannya. Anda dapat mempelajari lebih banyak mengenai LRN di www.lrn.com. Mata kuliah perguruan tinggi memungkinkan para mahasiswa untuk bersiap-siap mengatasi permasalahan etika ketika mereka memasuki industri, dan program professional dan swasta memungkinkan manajer dan karyawan di setiap tingkatan untuk menjaga kesadaran beretika serta komitmen mereka seiring dengan perubahan tuntutan sosial.


















DAFTAR PUSTAKA


Mc Leod, Raymond & George P. Schell. Sistem Informasi Manajemen. Edisi 8. PT Indeks. Jakarta. 2004.
Mc Leod, Raymond & George P. Schell. Sistem Informasi Manajemen. Edisi 10. Salemba Empat. Jakarta. 2008.